Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

PBB Ingatkan Bencana Perubahan Iklim Makin Parah, Naik 5 Kali Lipat

Ilustrasi climate change. (Pexels)

Topcareer.id – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa dampak perubahan iklim global memasuki “wilayah kehancuran yang belum dipetakan” atau keparahannya semakin bertambah karena negara-negara gagal menetapkan target yang memadai untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Laporan tersebut, yang disusun oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) yang mengatakan bencana terkait iklim telah meningkat lima kali lipat selama lima dekade terakhir dan menelan biaya USD200 juta per hari.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutip, banjir tahun ini di Pakistan, gelombang panas di Eropa dan rekor kondisi kekeringan di beberapa bagian Amerika Serikat dan China, sebagai kegagalan untuk memerangi perubahan iklim dan mengekang produksi bahan bakar fosil.

“Tidak ada yang alami tentang skala baru dari bencana ini. Itu adalah harga dari kecanduan bahan bakar fosil manusia,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

“Laporan United in Science tahun ini menunjukkan dampak iklim menuju ke wilayah kehancuran yang belum dipetakan. Namun, setiap tahun kita menggandakan kecanduan bahan bakar fosil ini, bahkan ketika gejalanya memburuk dengan cepat,” sambungnya.

Laporan tersebut, mengutip data yang dikumpulkan oleh beberapa badan dan mitra PBB, mengatakan janji mitigasi iklim global tidak cukup untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris karena konsentrasi gas rumah kaca terus mencapai titik tertinggi baru.

Baca juga: Angsa Di Sungai Thames Inggris Kini Milik Raja Charles

Tahun lalu, hampir 200 negara berkumpul di KTT iklim global PBB di Glasgow, Skotlandia, untuk mengungkap janji baru tentang polusi gas metana, deforestasi, dan pembiayaan batu bara.

Tetapi laporan terbaru itu mengatakan bahwa janji iklim global untuk tahun 2030 harus empat kali lebih tinggi untuk membatasi pemanasan global hingga 2 derajat Celcius dan tujuh kali lebih tinggi untuk mencapai jalur untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.

Para ilmuwan mengatakan ada kemungkinan 48% bahwa kenaikan suhu global dibandingkan dengan masa pra-industri akan mencapai 1,5 derajat Celcius dalam lima tahun ke depan. Dan ada kemungkinan 93% persen bahwa satu tahun dalam lima tahun berikutnya akan mengalami rekor panas.

Laporan itu muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Science memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengurangi pemanasan global dengan target yang ditetapkan oleh kesepakatan internasional kemungkinan akan memicu banyak titik kritis ketika perubahan di sebagian besar iklim menjadi tidak dapat diubah.

Titik kritis termasuk hilangnya lapisan es di Greenland dan Antartika Barat dan kematian terumbu karang.

Leave a Reply