TopCareerID

Kemenkes Anjurkan Masyarakat Skrining Kesehatan Jiwa Sekali Setahun

Ilustrasi pekerjaan yang cocok untuk interovert. (Pexels)

Ilustrasi kesehatan jiwa pekerja. (Pexels)

TopCareer.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan masyarakat untuk melakukan skrining kesehatan jiwa minimal satu kali dalam setahun.

Skrining dilakukan sebagai langkah mendeteksi kondisi kejiwaan individu, sehingga apabila ditemukan pertanda masalah mental, bisa segera dilakukan intervensi yang lebih cepat dan tepat.

Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Imran Pambudi menyampaikan, anjuran skrining kesehatan jiwa ditujukan untuk seluruh kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia. Bahkan, ini juga bisa dilakukan lebih dari sekali setahun apabila diperlukan.

Baca Juga: Kemenkes: Pimpinan Perusahaan Harus Peduli Kesehatan Jiwa Pekerja

“Sasaran skrining kesehatan jiwa adalah seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil, nifas, anak, remaja, dewasa, dan lansia,” kata Imran, seperti dilansir laman Sehat Negeriku Kemenkes.

“Untuk kelompok masyarakat yang berisiko masalah kesehatan jiwa seperti individu dengan penyakit kronis, termasuk sasaran prioritas untuk mendapatkan skrining satu kali dalam setahun, tapi bisa dilakukan lebih dari satu kali jika diperlukan,” imbuhnya.

Sementara bagi ibu hamil, Imran menganjurkan skrining kesehatan jiwa sebanyak tiga kali.

“Rinciannya, dua kali selama masa kehamilan, yaitu pada saat pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama, kunjungan ke-1 Antenatal Care (ANC) dan pada saat trimester ketiga, kunjungan ke-5 ANC,” kata Imran, dikutip Jumat (1/11/2024).

“Kemudian, skrining lagi satu kali pada masa nifas, yaitu saat pelayanan nifas ketiga dilakukan pada waktu 8-28 hari setelah persalinan (KF-3),” ia menambahkan.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Ini Tips Wujudkan Work-Life Balance Buat Pekerja

Kemenkes pun menyebut layanan skrining kesehatan jiwa dapat diakses masyarakat di puskesmas. Tak cuma di kota besar, fasilitas di daerah juga menyediakan pelayanan ini.

“Skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasil skrining merupakan salah satu program pencegahan masalah kesehatan jiwa yang dijalankan oleh tenaga kesehatan di puskesmas, sehingga semua puskesmas bisa melaksanakan kegiatan skrining ini, bukan hanya puskesmas di kota-kota besar,” kata Imran.

Upaya Kemenkes Tingkatkan Skrining Kesehatan Jiwa

Kemenkes juga meningkatkan layanan skrining kesehatan jiwa melalui beberapa upaya.

Pertama, menyediakan skrining digital melalui aplikasi SIMKESWA dan SATUSEHAT Mobile. SIMKESWA adalah platform untuk mengelola informasi kesehatan jiwa guna mendukung perencanaan dan evaluasi program.

Kedua, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan orientasi skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasil skrining sesuai siklus hidup.

Imran menyebut, kegiatan sudah dilakukan pada Juli 2024 secara hybrid, oleh 3.000 peserta tenaga kesehatan di 38 provinsi.

“Lalu, upaya pelaksanaan dana dekonsentrasi provinsi kegiatan orientasi skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasil skrining bagi kabupaten/kota dan puskesmas oleh 32 provinsi serta orientasi dan sosialisasi skrining kesehatan jiwa dan tindak lanjut hasil skrining bagi pekerja di perkantoran, yang diikuti 15 kementerian,” tambahnya.

Ketiga, koordinasi lintas sektor untuk pelaksanaan skrining. Keempat, menguji coba skrining di Kota Manado, dan kelima, melakukan monitoring, evaluasi, dan bimbingan teknis skrining.

Exit mobile version