Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tuesday, November 5, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

LinkedIn Luncurkan Fitur AI Baru Buat Bantu Kerja HR

Ilustrasi LinkedIn. Sumber foto: JobscanIlustrasi LinkedIn. Sumber foto: Jobscan

TopCareer.id – LinkedIn baru saja mengumumkan fitur-fitur kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru untuk mendukung pekerjaan tim Sumber Daya Manusia (SDM) atau HR dan Talent.

Berubahnya dunia dengan cepat membuat bisnis harus terus bersaing untuk mengikutinya. Tim HR dan Talent pun semakin diandalkan untuk mendukung sebuah perusahaan menghadapi hal ini.

Data LinkedIn menunjukkan, 6 dari 10 (61 persen) profesional HR di Asia Pasifik mengatakan bahwa ekspektasi perusahaan terhadap mereka semakin tinggi.

Meski begitu, upaya mengikuti pasar tenaga kerja yang terus berubah dengan cepat, menimbulkan beban waktu tersendiri bagi para profesional HR.

Dalam Work Change Snapshot LinkedIn, hampir setengah (47 persen) responden merasa kewalahan dengan banyaknya keputusan yang harus mereka ambil setiap hari.

Di samping itu, lebih dari 1 dari 4 profesional HR (27 persen) mengatakan mereka menghabiskan hingga seperempat pekan. untuk mencari informasi dan wawasan yang tepat.

Baca Juga: 10 Persen Profesional Saat Ini Punya Jabatan yang Tak Ada di Tahun 2000

Untuk itu, Rohit Kalsy, Indonesia Country Lead, LinkedIn mengatakan, bisnis harus mampu mengelola perubahan besar dalam cara bekerja.

“Meskipun AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari, sebagian besar bisnis masih mencari cara terbaik untuk mewujudkan potensi tersebut,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Sabtu (2/11/2024).

Karena itu, kata Rohit, pimpinan bisnis masih mengandalkan tim HR untuk membantunya melewati perubahan ini, serta memanfaatkan peluang yang ada.

“Tetapi di sisi lain, para profesional HR merasa kewalahan dengan pekerjaan yang menyita waktu,” ujarnya.

Maka dari itu, Rohit mengatakan, untuk memberikan wawasan dan dukungan yang dibutuhkan perusahaan, para profesional perlu dibekali dengan alat bantu dan sumber daya yang tepat.

Baca Juga: LinkedIn Ungkap Top 10 Startup di Indonesia 2024

Adapun, Dalam acara global Talent Connect, LinkedIn mengumumkan fitur-fitur baru mereka, untuk mendukung tim HR dan Talent agar fokus pada tugas yang lebih strategis dan people-centric.

Fitur pertama adalah Hiring Assistant, agen AI yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas perekrut yang paling sering digunakan.

Jadi, perekrut bisa lebih fokus untuk melakukan pekerjaan yang lebih berdampak, seperti memberikan saran kepada manajer perekrutan, terhubung dengan kandidat, dan menciptakan pengalaman perekrutan yang luar biasa.

Selain itu, perekrut bisa mendelegasikan tugas-tugas yang memakan waktu kepada Hiring Assistant, termasuk mencari kandidat dan meninjau pelamar.

Menurut LinkedIn, meskipun perekrut akan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam melakukan tugas-tugas tersebut, mereka tetap memegang kendali penuh selama proses berlangsung.

Baca Juga: Tarik Minat Pekerja Gen Z, Perusahaan Bisa Lakukan Ini

Perekrut juga bisa memberi feedback ke kandidat selama proses berlangsung, serta melatih Hiring Assistant untuk terus mempelajari preferensi masing-masing perekrut agar lebih terpersonalisasi.

Hiring Asisstant LinkedIn diluncurkan terlebih dulu secara terbatas untuk perekrut di Australia, Brasil, Kanada, India, Meksiko, Filipina, Singapura, dan Amerika Serikat.

Fitur ini akan tersedia untuk pengguna LinkedIn di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.

Selain itu, LinkedIn juga menghadirkan kemampuan pelatihan bertenaga AI, LinkedIn Learning. Ini akan membantu para profesional mempraktikkan interpersonal skills secara interaktif dengan menggunakan suara atau teks.

Profesional juga bisa berlatih memberikan review performa kerja, mendiskusikan work-life balance, dan menyampaikan feedback.

LinkedIn meluncurkan fitur ini kepada pengguna yang memiliki akun LinkedIn Learning Hub terlebih dulu.

Ke depannya, fitur LinkedIn Learning akan tersedia untuk semua pengguna di dunia yang memiliki akun LinkedIn Learning Hub atau LinkedIn Premium.

Leave a Reply