TopCareer.id – Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang berupaya mengembangkan kendaraan otonom dengan kecerdasan buatan (AI).
Kendaraan otonom adalah kendaraan yang mampu mengemudi sendiri tanpa intervensi manusia.
“Kendaraan ini menggunakan berbagai sensor, sistem navigasi, dan kecerdasan buatan untuk menavigasi dan mengoperasikan kendaraan secara mandiri,” kata Peneliti Ahli Muda PRMC BRIN Taufik Ibnu Salim
Taufik mengungkapkan PMRC BRIN sedang mengembangkan Micro Electric Vehicle (MEVi) sebagai kendaraan listrik otonom untuk satu orang penumpang.
Tahapan pembuatan dan pengembangan MEVi dimulai dari rancangan atau design, membuat platform, mock up, dan terakhir prototype.
Baca Juga: Pakai AI, BRIN Kembangkan Sistem Penerjemah Bahasa Isyarat Bisindo
“Pada 2021 mengembangkan MEVi prototype, kemudian 2022 berada pada tahap MEVi TDS (Teleoperated Driving System) Level 2 Otonom,” kata Taufik dalam kunjungan Mahasiswa Elektronika Instrumentasi UGM beberapa waktu lalu.
“Selanjutnya pada 2023 memasuki tahap MEVi Auto Level 3 Otonom, dan pada 2024 ini tahap MEVi Auto Level 4 Otonom,” ujarnya di Bandung, seperti dikutip dari laman resmi BRIN, Kamis (21/11/2024).
Ia mengatakan, untuk memenuhi target Level 4 Otonom 2024, pengembangan kendaraan ini masih dalam proses integrasi antar bagian persepsi, ke dalam Local Planner.
“Pengambilan dan training data metode end to end learning masih berlanjut. Kami masih melakukan komparasi terhadap performa metode,” ujarnya.
MEVi memiliki desain simply futuristic dengan bobot 180 kilogram, panjang 1.475 mm, lebar 990 mm, dan tinggi 1.470 mm, wheelbase 1.150 mm, dan ground clearance 70 mm.
Spesifikasi lainnya, terdapat actuator battery yaitu battery Li-Ion 48V 40Ah dengan durasi dan lama charging sekitar 4 jam.
Baca Juga: 9 Peneliti BRIN Masuk Top 2% World Ranking Scientist Stanford-Elsevier
“Controller-nya, Jetson Orin NX/AGX, sensor jarak menggunakan ultrasound. MEVi ini dilengkapi orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi, serta kamera dan lidar,” kata Taufik.
Metodologi four pillar autonomous driving pada MEVi menggunakan modular framework untuk localization, perception, decision making, dan control. Taufik mengatakan, metodologi end-to-end learning merupakan pendekatan dari kecerdasan buatan.
“AI ini menggabungkan semua fungsi menjadi satu model hingga mempelajari bagaimana mengarahkan data sensor mentah pada sebuah action melalui deep learning,” ujarnya.
Menurut Taufik, proyek ini juga sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang terkait dengan sains dan teknologi.
“Penguatan bidang teknologi menjadi kunci dari pengembangan sistem otonom kendaraan listrik, pungkas Taufik.