TopCareerID

Pertama di Indonesia, RS Harapan Kita Lakukan Operasi Jantung Robotik

RSJPD Harapan Kita jadi rumah sakit pertama di Indonesia yang berhasil melakukan operasi jantung dengan teknologi robotik. (Dok. Kementerian Kesehatan)

TopCareer.id – RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita menjadi rumah sakit pertama di Indonesia, yang sukses melakukan operasi jantung dengan teknologi robotik.

Operasi jantung dengan metode robotik ini dilakukan menggunakan sistem bedah robotik.

Sistem tersebut memungkinkan ahli bedah mengendalikan instrumen dengan presisi tingkat tinggi, melalui kontrol yang sangat detail.

Metode ini memiliki keunggulan pada kemampuan untuk melakukan bedah minimal invasive, dengan sayatan yang lebih kecil dan akurat, selama prosedur dibandingkan metode konvensional.

Baca Juga: 13 Dokter Jantung Berguru ke China Demi Tingkatkan Layanan di RI

Dengan teknologi robotik, dokter dapat lebih mudah mengakses area jantung yang sulit dijangkau, yang sebelumnya membutuhkan prosedur bedah terbuka.

Operasi dipimpin dokter Dudy Hanafy dengan proctor dokter asal India, yang berpengalaman dalam bidang operasi robotik dan minimal invasif di Amerika Serikat, serta pendiri Alliance Hospital di Texas Barat.

Dikutip dari laman Sehat Negeriku, Jumat (22/11/2024), tindakan dilakukan pada Rabu, 13 November 2024 pada tiga pasien jantung.

Pasien pertama dengan kasus bypass jantung koroner secara total (TECAB), pasien kedua dengan kasus katup mitral, dan pasien ketiga dengan kasus lubang ASD.

Baca Juga: Dokter Spesialis Obsgin Lulusan Luar Negeri Mulai Ditempatkan di Lembata

Dudy mengatakan, seluruh pasien dalam kondisi sadar dan stabil, serta sudah bisa beraktivitas seperti biasa.

Dia mengatakan, operasi jantung dengan teknologi robotik tidak hanya mempercepat pemulihan jantung, tapi juga menurunkan tingkat kesakitan akibat tindakan konvensional.

“Dengan teknologi robotik ini, mempercepat kembalinya pasien dalam aktivitas kesehariannya karena tidak adanya tulang yang dibelah atau sela iga yang dilebarkan,” kata Dudy.

“Pasien dalam 2 atau 3 hari sudah pulang. Bahkan dalam 1 minggu, sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Keunggulan Dibanding Cara Konvensional

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, penggunaan teknologi robotik dalam operasi jantung punya keunggulan yang signifikan, dibandingkan cara konvensional.

“Dengan teknologi baru ini, lebih baik untuk pasien karena dadanya tidak perlu dibuka, karena mereka sepenuhnya pakai teknik endoskopi,” kata Menkes yang ikut menyaksikan proses tersebut.

Selain itu, kata Budi, pemulihan juga lebih cepat dengan pasien yang bisa kembali ke rumah dalam dua sampai tiga hari, di mana sebelumnya dapat memakan waktu lima sampai tujuh hari.

Baca Juga: 2025, Kemenkes Mau Kasih Hadiah Skrining Gratis Buat yang Ulang Tahun

“Selain itu, tindakannya juga lebih cepat karena dadanya kan tidak perlu dibuka, sehingga waktu tunggu pasien nanti juga lebih cepat,” imbuhnya.

Menkes juga mengklaim biaya tindakan bisa lebih murah ketimbang metode konvensional. Dengan biaya yang lebih murah, tindakan dengan robotik ini bisa diajukan agar dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan di masa mendatang.

Menkes pun menyatakan dukungannya terhadap pengembangan teknologi robotik di Indonesia. Dia menyebut pemerintah akan memperluas penggunaan teknologi ini di lebih banyak rumah sakit, khususnya rumah sakit vertikal.

Exit mobile version