TopCareer.id – Menjadi seorang instruktur yoga mungkin tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan Mulyono, yang menempuh studi S1 di IKIP Bandung dengan jurusan Teknik Sipil Jalan dan Jembatan.
Meski begitu, hingga saat ini, Mulyono masih setia dengan profesinya untuk mengajarkan aktivitas fisik yang terkenal dengan ketenangan ini.
Gagal melamar sebagai guru, Mulyono kemudian merantau ke Jakarta dan mengikuti berbagai kelas untuk menjadi instruktur olahraga termasuk renang dan personal trainer (PT).
Namun, kemampuannya yang dinilai lebih menonjol di kelas, membawa Mulyono untuk menjadi seorang instruktur yoga
Baca Juga: Mau Jadi Sutradara Film? Ini Tips Dari Wregas Bhanuteja
Mulyono, yang sekarang lebih banyak mengajar ke kelas-kelas privat mengatakan, salah satu tantangan yang ia temui adalah perbedaan kemampuan para murid atau klien.
Meski begitu, Kepada TopCareer.id beberapa waktu lalu, pria yang akrab disampa Pak Mul ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki kapasitasnya dan batas kemampuannya masing-masing.
Mulyono pun mengungkapkan, kesehatan dan keinginan untuk berolahraga jadi alasan terbesar para kliennya untuk mengikuti kelasnya.
“Ingin sehat, ingin olahraga yang istilahnya tidak impact (keras). Kalau lari impact-nya kan ke lutut. Kalau yang sudah berumur kan ke lutut. Ini kan slow moving, kayak menari,” kata Mulyono.
Baca Juga: Latihan Jadi Barista, Belajar Apa Saja?
Lebih lanjut, Mulyono mengatakan yoga tak cuma baik bagi kesehatan fisik, tapi juga bisa menjadi cara untuk berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, serta memancarkan kebahagiaan.
“Kita diarahkan untuk berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, ini salah satu yang saya ajarkan. Berserah diri kan otomatis kita harus benar-benar ikhlas, benar-benar dari hati, dan dipancarkan ke murid-muridnya ini,” kata Mulyono.
“Selalu saya ajarkan dalam pembelajaran, untuk mencapai ikhlas kita harus bahagia dalam diri kita dulu. Senyum sepenuh kasih, pancarkan ke seluruh alam,” pungkasnya.
Simak video berikut ini untuk mengetahui selengkapnya: