TopCareerID

Strava Ungkap Tren Olahraga 2024: Keseimbangan Jadi Prioritas

Ilustrasi olahraga. (Gambar oleh alba1970 dari Pixabay)

TopCareer.id – Aplikasi pendukung gaya hidup Strava, baru saja meluncurkan laporan tahunan “Year in Sport: Trend Report”, yang mengungkapkan berbagai tren perilaku olahraga di dunia pada 2024.

Laporan ini disusun dari miliaran data aktivitas komunitas globalnya, meliputi lebih dari 135 juta orang di lebih dari 190 negara, termasuk Indonesia.

Strava juga merangkum masukan dari survei global yang melibatkan lebih dari 5.000 orang dengan gaya hidup aktif secara acak, baik di dalam maupun di luar penggunanya.

Hasilnya, orang-orang di dunia saat ini lebih memprioritaskan rutinitas yang seimbang, ketimbang hanya memaksakan diri menjaga kebugaran holistik. Orang-orang di dunia juga semakin terdorong untuk bersosialisasi dalam berolahraga.

Mengutip siaran pers, Selasa (10/12/2024), persepsi tentang gaya hidup aktif di 2024 mengalami pergeseran.

Dilaporkan bahwa orang-orang lebih mengutamakan keseimbangan daripada kelelahan, dengan memprioritaskan olahraga singkat dan hari istirahat dalam latihan maraton.

Masyarakat tak lagi mendorong dirinya hingga ke titik ekstrem, namun berganti pandangan yang lebih berkelanjutan dalam berolahraga.

Ini juga membantu mereka untuk tetap aktif dalam jangka panjang, sembari mengutamakan kesehatan mental dan istirahat.

Baca Juga: Silent Walking Jadi Tren Viral di TikTok, Apa Itu?

Data dari Strava mencatat, olahraga yang lebih singkat makin diminati, dengan lebih dari 20 persen dari seluruh aktivitas fisik secara global, adalah olahraga mikro di bawah 20 menit.

Istirahat juga sekarang jadi prioritas. Ini terlihat dari para pelari yang latihan maraton menambahkan lebih banyak hari istirahat dan pemulihan aktif ke jadwal mereka.

Angkanya tercatat 51 persen dari hari dalam 16 pekan sebelum lomba adalah hari istirahat. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan persentase mencapai 42 persen.

Olahraga dalam grup yang besar di seluruh dunia juga meningkat 13 persen, dengan waktu istirahat 3 kali lebih banyak daripada mereka yang beraktivitas sendiri.

Temuan ini menunjukkan waktu berhenti yang digunakan untuk ngopi atau mengobrol di tengah latihan.

Namun, fokus pada keseimbangan tidak serta merta menghambat progres olahraga, dengan 72 persen target lari di 2024 tetap tercapai, begitu pula dengan 77 persen target bersepeda.

Strava juga mencatat peningkatan jumlah maraton, ultra-maraton, dan century ride sebesar 9 persen di tahun ini.

Baca Juga: 5 Elemen Kunci untuk Gaya Hidup Sehat

Laporan Strava juga menunjukkan peningkatan minat yang besar terhadap klub lari dan aktivitas grup untuk bersosialisasi, yang terungkap sebagai pendorong utama untuk berolahraga.

Partisipasi dalam klub lari di seluruh dunia pada 2024 naik 59 persen. Di Indonesia, jumlahnya meningkat hingga 83 persen.

Kemudian, 58 persen responden mengatakan mereka mendapatkan teman baru lewat grup-grup olahraga.

Hampir 1 dari 5 Gen Z bahkan pernah berkencan dengan orang yang mereka temui saat berolahraga, serta punya keinginan empat kali lebih besar untuk bertemu dengan orang lain saat berolahraga daripada di bar.

Rata-rata jarak berlari, bersepeda, dan mendaki bersama grup berisi lebih dari 10 orang juga meningkat 40 persen dibandingkan mereka yang sendirian. Di Indonesia, terjadi peningkatan rata-rata yang lebih signifikan, hingga 95 persen.

Pada 2024, para pengguna aktif Strava di seluruh dunia mampu melawan stigma dan stereotip di lingkungan sosial untuk memenuhi tujuan mereka dalam berolahraga.

Di sini, secara global wanita 20 persen lebih mungkin untuk meraih mahkota di aplikasi Strava daripada pria pada 2024.

Baca Juga: Kunci Kerja yang Produktif: Pilihan Gaya Hidup

Selain itu, latihan beban menjadi olahraga dengan pertumbuhan tercepat di kelompok wanita, dengan peningkatan jumlah unggahan 25 persen.

Peningkatan juga terjadi dalam jumlah pesepeda wanita di Strava pada 2024 (11 persen). Sementara pria yang mengunggah aktivitas yoga atau pilates meningkat 15 persen.

Zipporah Allen, Chief Business Officer Strava, mengatakan, tahun 2024 menunjukkan orang-orang mengambil kendali atas gaya hidup mereka yang aktif, serta menjalaninya dengan cara yang paling sesuai untuk mereka.

“Munculnya rutinitas olahraga yang lebih santai dan mementingkan koneksi sosial membuktikan bahwa olahraga bukan lagi tentang kelelahan,” kata Allen.

“Kami pun senang dapat melihat data yang menunjukkan bagaimana wanita berkembang, generasi muda mencari koneksi lewat olahraga, dan generasi yang lebih tua masih memecahkan rekor,” imbuhnya.

Exit mobile version