TopCareer.id – Meta mengumumkan akan mengakhiri program Cek Fakta yang menggandeng pihak ketiga di platform-platformnya seperti Facebook, Threads, dan Instagram.
CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut, hal ini dilakukan demi mengembalikan kebebasan berekspresi di media sosial milik mereka.
“Kami akan kembali ke akar dan fokus untuk mengurangi kesalahan, menyederhanakan kebijakan, dan mengembalikan kebebasan berekspresi di platform-platform kami,” kata Zuckerberg dalam sebuah video.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengganti para Fact-Checkers atau Pemeriksa Fakta, dengan Community Notes seperti yang ada di platform X alias Twitter, yang dimulai dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: 5 Tips Hindari Scam di Medsos ala Meta
Dalam videonya, Zuckerberg mengatakan bahwa media dan organisasi pemeriksa fakta, khususnya di AS, sudah sangat bias secara politik yang malah menghancurkan kepercayaan terhadap mereka.
“Jadi dalam beberapa bulan ke depan, kami akan mulai dengan sistem Community Notes yang lebih komprehensif,” imbuh Zuckerberg.
Selain itu, Meta juga akan menyederhanakan kebijakan mereka, serta mencabut berbagai pembatasan untuk topik-topik seperti imigrasi dan gender.
“Saya ingin memastikan orang-orang bisa membagikan apa yang mereka yakini dan pengalamannya di platform kami,” ujarnya.
Baca Juga: Pakai Instagram, Kisah Setara Edukasi Pentingnya Pendidikan Anak Disabilitas
Lebih lanjut, Joel Kaplan, Chief Global Affairs Officer, Meta, melalui laman resmi mengatakan bahwa mereka melihat pendekatan Catatan Komunitas atau Community Notes berhasil di X.
Nantinya, Meta tidak akan menulis Catatan Komunitas atau memutuskan catatan mana yang akan ditampilkan, sehingga isinya akan ditulis dan dinilai oleh pengguna yang berkontribusi.
“Sama seperti yang mereka lakukan di X, Catatan Komunitas akan memerlukan persetujuan antara orang-orang dengan berbagai perspektif untuk membantu mencegah penilaian yang bias,” kata Kaplan.
Mengutip BBC, langkah ini dilakukan saat Zuckerberg dan bos-bos teknologi lain berusaha memperbaiki hubungan dengan Presiden AS terpilih Donald Trump, sebelum ia kembali menjabat akhir bulan ini.
Trump mengkritik Meta atas program cek fakta, menyebutnya sebagai upaya sensor suara sayap kanan.
Baca Juga: Meta Lakukan PHK, Karyawan WhatsApp dan Instagram Terdampak
Namun, aktivits anti ujaran kebencian online Ava Lee dari Global Witness mengatakan mereka cemas dengan perubahan yang diambil Meta ini.
“Pengumuman Zuckerberg adalah upaya terang-terangan untuk mendekati pemerintahan Trump yang akan datang – dengan implikasi yang merugikan,” kata Lee.
“Mengklaim menghindari ‘sensor’ adalah langkah politik untuk menghindari tanggung jawab atas kebencian dan disinformasi yang didorong dan difasilitasi oleh platform,” imbuhnya.
Program Cek Fakta Meta diperkenalkan di 2016, untuk merujuk unggahan yang diduga salah atau menyesatkan, ke organisasi independen untuk menilai kredibilitasnya.
Meski begitu, belum diketahui apakah Meta juga akan menghapus Cek Fakta di luar AS, untuk kemudian menggantikannya dengan Community Notes.