TopCareerID

Dapat Beasiswa Freeport, Sephia Jadi Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme

Sephia Jangkup menjadi dokter perempuan pertama dari Suku Amungme. (Freeport)

TopCareer.id – Sephia Chrisilla Jangkup menjadi dokter perempuan pertama dari Suku Amungme, usai merampungkan kuliah dan pendidikan profesinya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Sephia merupakan penerima program beasiswa pendidikan PT Freeport Indonesia (PTFI). Ia memiliki mimpi untuk dapat kembali berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua.

“Sejak kecil saya sudah berpegang teguh bahwa saya harus menjadi dokter di kemudian hari,” kata Sephia usai wisuda di Jakarta beberapa waktu lalu, dikutip dari siaran pers, Senin (20/1/2025).

Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma mengatakan, dengan semakin banyaknya mahasiswa dari suku Amungme dan Kamoro yang menempuh pendidikan kedokteran, harapan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Mimika, semakin besar.

Baca Juga: Uti Nilam Sari, Dokter Alumni LPDP yang Jadi Pionir Medical Illustrator di RI

“Keberadaan dokter dari suku lokal sangat penting dalam memahami budaya dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih efektif dan relevan,” kata Claus.

Menurutnya, pencapaian Sephia sebagai dokter perempuan pertama dari Suku Amungme, adalah prestasi yang membanggakan dan bisa jadi inspirasi bagi generasi muda di Papua, untuk terus mengejar pendidikan tinggi, serta berkontribusi dalam bidang profesional lainnya.

“Sephia adalah contoh nyata bagaimana dukungan pendidikan dapat mengubah hidup individu dan komunitas,” kata Claus.

Sephia adalah salah satu dari ribuan penerima beasiswa pendidikan PTFI yang dikelola Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).

Beasiswa pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah operasi perusahaan, mendukung pendidikan generasi muda Papua khususnya di Kabupaten Mimika.

Total penerima beasiswa aktif PTFI melalui YPMAK pada akhir 2024 mencapai 4.059 siswa, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Baca Juga: 13 Dokter Jantung Berguru ke China Demi Tingkatkan Layanan di RI

Sephia pun mengungkapkan keinginannya untuk melayani masyarakat di kampung halamannya Aroanop. Inilah yang mendorongnya untuk memaksimalkan beasiswa yang ia terima dengan sebaik-baiknya.

Ia juga berpesan kepada adik-adik penerima beasiswa untuk tetap semangat dan mempergunakan kesempatan sebaik-baiknya, sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dan kembali membangun Mimika.

Claus mengatakan, Sephia menjadi penyemangat untuk terus meneguhkan komitmen perusahaan, dalam membangun Papua. Menurutnya, ini adalah pelajaran penting bagi siapapun yang ingin membangun dan memajukan Papua.

“Tidak ada hasil yang diraih secara instan, untuk membangun tanah Papua yang kita cintai ini, dibutuhkan komitmen jangka panjang,” imbuhnya.

Exit mobile version