TopCareer.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2024 mencapai Rp 78,62 juta.
Hal ini diungkap oleh Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi persnya, Rabu (5/2/2025).
“PDB per kapita tahun 2024 adalah sebesar Rp 78.62 juta atau sebesar USD 4.960,33 per kapita untuk tahun 2024,” kata Amalia, dikutip dari YouTube BPS Statistics.
PDB per kapita adalah rata-rata pendapatan atau hasil ekonomi per orang di suatu negara dalam periode tertentu.
Pada konferensi pers tersebut, Amalia juga menyebut perekonomian Indonesia di tahun 2024 tumbuh 5,03 persen. Untuk Triwulan 4-2024 sendiri, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen (year-on-year).
Baca Juga: BPS: Lulusan SMK Makin Cepat Diterima Kerja, Rata-Rata Waktu Tunggu 0-2 Bulan
“Pertumbuhan ini memang sedikit lebih rendah jika dibandingkan Triwulan 4-2023 yang tumbuh sebesar 5,04 persen,” kata Amalia.
Lebih lanjut, BPS mencatat bahwa seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada Triwulan 4-2025 (year-on-year).
Amalia menyebut, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambanban.
“Total share dari kelima lapangan usaha tersebut mencakup 63,34 persen dari total PDB,” kata Amalia.
Sementara, menurut Amalia, lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah jasa lainnya, karena didukung meningkatnya aktivitas rekreasi, seiring peningkatan jumlah wisatawan lokal dan mancanegara.
“Lalu juga ada jasa perusahaan yang ditopang oleh peningkatan aktivitas agen perjalanan, penyelenggaraan tur, dan jasa reservasi lainnya, selama periode Nataru 2024 dan peningkatan jumlah jamaah umroh dan wisatawan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: BPS Ungkap 3 Lapangan Usaha yang Paling Serap Tenaga Kerja
Amalia menambahkan, pada Triwulan 4-2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu 1,00 persen.
“Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha seperti perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,67 persen,” kata Amalia.
Lalu, terdapat sektor konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan 0,58 persen, serta informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,49 persen.