TopCareer.id – Belakangan, hujan bisa tiba-tiba turun meski udara terasa gerah dan menyengat. Cuaca yang tidak menentu seperti ini pun kerap dikeluhkan masyarakat.
Menurut pakar biometeorologi IPB University Rini Hidayati, hujan di bulan-bulan ini bisa berlangsung sepanjang hari, dari siang hingga malam atau pagi hari.
Ia menjelaskan, di awal musim hujan, hujan lebat sering diawali atau disertai angin kencang.
“Biasanya, hujan deras terjadi pada sore hari karena sumber uap air berasal dari wilayah sekitar, dan hujan turun setelah udara agak dingin,” kata Rini, mengutip laman resmi, Sabtu (15/2/2025).
Rini menambahkan, saat puncak musim hujan seperti sekarang, uap air dari Samudra Hindia terbawa angin hampir sepanjang hari.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Intai Sebagian Wilayah Indonesia Awal Februari 2025
Peneliti Pusat Pengelolaan Peluang dan Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik IPB University ini, suhu yang lebih dingin di malam hari semakin meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat.
Terkait suhu udara yang terasa panas atau gerah meski sering hujan, hal ini karena matahari sedang berada di atas 10 derajat lintang selatan.
Menurut dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University ini, posisi tersebut dekat dengan wilayah tanah air, terutama bagian selatan sehingga energinya tinggi.
“Jika siang hari awan sedang sedikit, energi matahari hari-hari ini akan tinggi,” kata Rini.
“Kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan udara akan terasa panas. Adanya pemanasan global makin menambah tingginya suhu dan tingkat ketidaknyamanan,” jelasnya.
Baca Juga: BMKG: Waspada Bencana di Musim Hujan, Jaga Kebersihan Lingkungan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengeluarkan peringatan dini pada Senin dan Selasa 10-11 Februari 2025.
Di dua hari ini, BMKG memprediksi sejumlah wilayah diprediksi akan hujan lebat sampai sangat lebat, disertai angin kencang. Masyarakat pun diimbau untuk waspada dampak cuaca ekstrem.
Rini pun mengingatkan adanya potensi peningkatan bencana. Jika daerah tangkapan air di hulu sungai rusak dan sistem drainase buruk, hujan lebat bisa memicu longsor dan banjir.
Hujan deras juga sering disertai angin puting beliung. Selain itu, masyarakat juga harus waspada nyamuk pembawa demam berdarah yang berkembang biak.
Baca Juga: Harusnya Musim Kemarau, Kok Sering Hujan?
Rini memprediksi cuaca ekstrem di Indonesia akan berlangsung hingga Maret. Bahkan di April, masih ada potensi angin kencang karena memasuki musim pancaroba.
Masyarakat juga diimbau tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar rumah, untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem serta masalah kesehatan, terutama influenza.
Jangan lupa untuk menjaga lingkungan agar sampah tidak menghambat aliran air.
“Lindungi daerah tangkapan air dengan tidak menggunduli hutan serta tetap menanam pohon. Selain itu, pastikan saluran air tidak tersumbat dan tidak tertutup beton atau semen,” pungkasnya.