Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Generasi Milenial Terlalu Mudah Percaya Orang di Internet, Waspada Risikonya

Ilustrasi generasi milenial (Dok. Kaspersky)

TopCareer.id – Generasi milenial rentan terhadap risiko di dunia digital seperti penipuan identitas, misinformasi, dan penipuan emosional, akibat kepercayaan online yang berlebihan.

Menurut penelitian yang dilakukan Kaspersky, 70 persen generasi milenial jarang memverifikasi keaslian orang-orang yang berinteraksi dengan mereka secara daring.

Kaspersky menyebut, meski menjadi generasi pertama yang sepenuhnya merangkul internet, masih banyak generasi milenial yang salah menaruh kepercayaan dalam interaksi daringnya.

Walau 64 persen milenial pernah menghadapi seseorang yang salah menggambarkan identitas mereka, hampir setengahnya masih mempercayai informasi yang dibagikan dalam komunitas digitalnya.

Baca Juga: Penipuan Mengintai Jelang Lebaran, OJK Ungkap Modusnya

Kontradiksi ini, menurut Kaspersky, menyoroti kesenjangan antara keahlian digital yang dipersepsikan dan kesadaran keamanan siber yang sebenarnya.

Ruth Guest, psikolog siber memperingatkan bahwa rasa percaya diri yang berlebihan ini dapat mengarah pada perilaku berisiko.

“Ketika kita memercayai kecerdasan digital kita sendiri secara implisit, kita mungkin mengabaikan kemungkinan bahwa orang lain tidak sejujur ​​yang terlihat,” kata Ruth, mengutip siaran pers, Kamis (27/3/2025).

“Dalam beberapa kasus, individu dengan sifat narsis, psikopat, atau Machiavellian yang kuat mengeksploitasi kepercayaan ini melalui penipuan dan taktik penipuan lainnya,” imbuhnya.

Kaspersky mengungkapkan, media sosial jadi tempat yang dituju generasi milenial untuk membagikan kabar penting dalam hidup mereka, seringkali sebelum memberitahukannya ke teman dekat dan keluarga.

Baca Juga: Pakai Email Perusahaan Buat Akun Netflix dan Discord, Ini Bahayanya

Penelitian mereka mencatat, hampir separuh generasi milenial mengunggah berita pribadi yang signifikan secara daring, sebelum membicarakannya secara langsung dengan siapa pun.

Umpan balik langsung dari like, komentar, dan share memang dapat menciptakan rasa validasi, tapi juga disertai risiko.

45 persen generasi milenial juga merasa nyaman berbagai informasi pribadi atau sensitif secara daring. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko penipuan phishing, pencurian identitas, dan doxing.

Penjahat siber pun menggunakan informasi yang tersedia untuk umum untuk menyusun serangan yang ditargetkan, mengeksploitasi detail pribadi seperti check-in lokasi, pembaruan tempat kerja, dan status hubungan.

Leave a Reply