Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleTren

Survei Samsung: 9 dari 10 Anak Muda Sudah Pakai AI Buat Aktivitas Sehari-hari

Ilustrasi anak muda menggunakan AI. (Dok. Samsung)

TopCareer.id – Hampir 9 dari 10 anak muda di Asia Tenggara sudah menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam rutinitas sehari-hari mereka, menurut survei yang dilakukan Samsung.

Dikutip dari siaran pers, Kamis (24/4/2025), survei dilakukan pada 884 anak muda usia 13 sampai 24 tahun di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Survei juga menyoroti dampak mendalam AI terhadap kehidupan, ambisi, dan aspirasi mereka untuk perubahan sosial.

“Dalam temuan survei ini, menunjukkan bahwa anak muda di Asia Tenggara merupakan penggguna AI tertinggi dan percaya pada potensinya untuk membentuk karier masa depan mereka atau untuk mendorong kebaikan sosial,” kata CU Kim, President and CEO of Southeast Asia and Oceania for Samsung Electronics.

Menurut Samsung, 9 dari 10 anak muda sudah memasukkan perangkat dan layanan AI ke rutinitas hariannya, termasuk untuk belajar, berkreasi, mendapatkan informasi, dan mendorong perubahan positif di komunitas mereka.

Baca Juga: AI hingga Adaptasi, LinkedIn Ungkap 15 Skill yang Kini Tumbuh Pesat

Tiga penggunaan AI harian teratas adalah untuk belajar (78 persen), kreativitas (56 persen), dan untuk mendapatkan informasi (38 persen).

Sementara untuk konsumen Indonesia memiliki sedikit perbedaan dengan 73 persen untuk belajar, 56 persen untuk kreativitas dan 32 persen untuk mendapatkan informasi.

Di Asia Tenggara, 60 persen responden mengakses AI dengan perangkat seluler dan untuk di Indonesia sendiri persentasenya mencapai 78 persen responden.

Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, karena semakin banyak anak muda yang mengharapkan perangkat seluler menjadi moda utama akses mereka ke AI di masa mendatang.

Persepsi Soal Dampak AI pada Pekerjaan

Temuan lainnya, 65 persen anak muda di Asia Tenggara percaya AI akan menciptakan peluang kerja baru, angka ini bahkan lebih tinggi di Indonesia yang mencapai 72 persen.

Di sisi lain, 81 persen responden Asia Tenggara dan 65 persen di Indonesia, juga menyadari bahwa kehadiran AI kemungkinan akan menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan.

Kesadaran ini pun memicu keinginan yang kuat untuk mengembangkan keterampilan terkait AI, dengan 70 persen responden menyatakan berminat besar untuk meningkatkan kemampuannya dan mempelajari AI lebih lanjut.

Lebih dari separuh responden di Asia Tenggara, termasuk 65 persen anak muda Indonesia, juga merasa bahwa AI berpotensi mengubah bidang pekerjaan mereka secara signifikan di masa depan.

Temuan ini dinilai mencerminkan tingginya kesadaran generasi muda akan peran penting AI dalam membentuk jalur karier mereka ke depan.

Media Sosial Jadi Faktor Paling Berpengaruh

Saat ditanya tentang apa yang mempengaruhi penggunaan dan perspektif anak muda di Asia Tenggara terhadap AI, media sosial jadi faktor teratas.

77 persen responden mengatakan media sosial jadi pendorong utama, dengan 82 persen anak muda di Indonesia yang merasa media sosial mempengaruhi cara mereka melihat dan menggunakan teknologi ini.

Faktor lain yang juga berpengaruh adalah perusahaan dan layanan teknologi (73 persen), serta teman dan saudara (57 persen).

Samsung pun mengatakan, untuk membangun masa depan AI yang bertanggung jawab bagi anak muda saat ini membutuhkan tindakan kolaboratif di antara berbagai kelompok, serta menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka untuk belajar dan berkembang.

Leave a Reply