TopCareerID

Kapan Waktu yang Tepat Buat Ganti Sikat Gigi?

Sikat gigi. (dok. Gavinismydentist.com)

TopCareer.id – Kebersihan mulut dapat dijaga dengan melakukan menyikat gigi menggunakan sikat gigi. Meski begitu, menjaga kebersihan dari sikat gigi itu sendiri juga penting.

Menurut para ahli, sikat gigi yang tidak diganti dalam waktu lama dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan gigi dan gusi.

Marina Gonchar, ortodontis bersertifikat di Morristown, New Jersey, Amerika Serikat mengatakan, idealnya seseorang harus mengganti sikat gigi setiap tiga bulan. Setelah waktu itu, efektivitas sikat untuk membersihkan gigi mulai menurun.

“Setelah tiga bulan, bulu sikat seringkali patah dan kusut, sehingga efektif dalam menghilangkan plak dan bahkan bisa menyebabkan iritasi atau resesi gusi,” ujarnya.

“Selain itu, penting untuk memastikan sikat gigi Anda tidak dihuni bakteri berbahaya, yang semakin mungkin terjadi dengan penggunaan terlalu lama,” imbuh Gonchar, mengutip Prevention, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: Apakah Bahaya Melewatkan Menyikat Gigi Sesekali?

Sementara untuk sikat gigi elektrik, menurut Matthew J. Messina dari American Dental Association (ADA), jangka waktunya kurang lebih sama.

Ia mengatakan, sama seperti sikat gigi manual, kepala sikat gigi elektrik harus diganti setiap tiga sampai empat bulan atau lebih cepat, jika bulunya sudah kusut.

“Kepala sikat baik manual maupun elektrik memiliki komposisi yang serupa dan menghadapi masalah yang sama seperti bulu yang kusut serta pertumbuhan bakteri,” Gonchar menambahkan.

Para ahli sepakat, jika bulu sikat gigi sudah mulai kusut, menyebar, atau berubah warna, mungkin sudah waktunya untuk menggantinya.

“Hal lain yang perlu diperhatikan termasuk berapa lama sikat digunakan, perasaan bahwa gigi tidak sebersih biasanya setelah menyikat, dan bau tidak sedap dari sikat gigi,” kata Gonchar.

Baca Juga: 5 Makanan Atau Minuman yang Bikin Gigi Cepat Rusak

Selain itu, Gonchar menyarankan agar Anda mengganti sikat gigi dengan yang baru jika baru mengalami sakit.

“Disarankan untuk mengganti sikat setelah flu atau pilek guna mencegah kontaminasi ulang dan pertumbuhan kembali bakteri berbahaya di mulut,” ujarnya.

Apabila Anda tidak mengganti sikat gigi secara rutin, ada beberapa masalah yang mengintai, di samping kebersihan gigi itu sendiri.

Terus menerus menggunakan sikat yang tidak efektif dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan lainnya.

“Menggunakan bulu sikat yang rusak atau patah juga dapat merusak gusi dan menyebabkan resesi gusi. Pemakaian berlebih juga bisa menyebarkan bakteri jahat, meningkatkan risiko infeksi mulut dan bau mulut,” tambah Gonchar.

Bulu yang kusut juga dapat merusak enamel (lapisan luar gigi), serta menyebabkan sensitivitas gigi.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi:

Baik yang manual atau elektrik, pilihlah sikat dengna bulu yang lembut, karena bulu yang lebih keras bisa merusak gusi dan enamel.

Selain menggantinya secara berkala, ada beberapa cara untuk menjaga kebersihannya.

“Bilas sikat hingga bersih setelah digunakan dan hilangkan air sebanyak mungkin,” saran Gonchar. “Jangan simpan dalam wadah tertutup yang dapat memerangkap kelembapan dan memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.”

ADA merekomendasikan orang untuk menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit, menggunakan pasta gigi berflouride.

Selain itu, Anda juga bisa membersihkan sela-sela gigi setiap hari dengan benang gigi atau alat pembersih sela-sela gigi.

“Letakkan sikat pada sudut 45 derajat ke arah gusi. Gerakkan secara perlahan maju-mundur dalam sapuan pendek selebar gigi,” kata Messina.

“Sikat permukaan luar, dalam, dan permukaan kunyah gigi. Untuk bagian dalam gigi depan, miringkan sikat secara vertikal dan sapukan ke atas dan ke bawah beberapa kali,” imbuhnya.

Ada beberapa makanan dan minuman yang bisa berdampak buruk bagi gigi dalam jangka panjang.

Messina mengatakan, ADA merekomendasikan seseorang untuk menerapkan pola makan sehat dan membatasi minuman serta makanan yang tinggi gula.

“Pola makan sehat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan ada kaitan langsung antara konsumsi gula dengan risiko gigi berlubang,” ujarnya.

Cara terbaik memastikan kesehatan mulut adalah dengan rutin memeriksakan diri ke dokter.

“Penting untuk rutin ke dokter gigi karena mereka adalah ahli kesehatan mulut,” kata Messina. “Mereka berperan penting dalam pencegahan dan perawatan penyakit gigi dan mulut.”

Exit mobile version