Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Kemenperin Dorong Penguasaan Bahasa Mandarin ke SDM Industri RI

Ilustrasi bahasa mandarin. (Freepik)

TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong penguasaan bahasa Mandarin, sebagai salah satu strategi meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) industri Indonesia di pasar global.

Implementasi dari strategi ini adalah dengan kerja sama bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok, salah satunya dengan program kursus bahasa Mandarin secara daring.

Program ini adalah hasil kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dan lembaga pendidikan asal Tiongkok, Go Study Global Education.

Sejak Februari hingga Mei 2025, 115 mahasiswa dari unit pendidikan vokasi Kemenperin telah mengikuti Kursus Bahasa Mandarin Online Batch 2, yang mengacu pada standar HSK 1.

“Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi bahasa Mandarin siswa dan mahasiswa kami sehingga memberikan peluang lebih besar bagi mereka untuk dapat langsung diserap bekerja di industri Tiongkok,” kata Kepala BPSDMI, Masrokhan, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (22/5/2025).

Kurikulum kursus mencakup pembelajaran kosakata dan tata bahasa dasar untuk komunikasi sehari-hari, dengan pengajar profesional dari Go Study Global Education.

Baca Juga: Alasan Mandarin Jadi Bahasa Global Berikutnya

Selain mengikuti kelas regular, para peserta juga menjalani ujian tengah dan akhir untuk mengukur perkembangan mereka. Di akhir rangkaian kelas dan setelah lulus evaluasi akhir, peserta akan menerima sertifikat resmi kursus bahasa Mandarin yang diterbitkan oleh Go Study Global Education.

Batch 1 program ini digelar pada Oktober 2024 hingga Januari 2025 dengan 141 peserta.

Masrokhan mengatakan, penguasaan bahasa Mandarin akan semakin relevan mengingat semakin eratnya kerja sama Indonesia dan Tiongkok, termasuk di bidang industri.

Program ini merupakan implementasi dari kerja sama BPSDMI dengan Go Study Global Education yang telah dijalin sejak penandatanganan Letter of Intention (LoI) pada 2024 lalu.

Masrokhan mengungkapkan, Go Study Global Education juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa unit pendidikan vokasi terkait program kursus bahasa Mandarin, magang, hingga pertukaran pelajar.

Sementara, Echo Qin, Executive Director of International Affairs Go Study Global Education mengatakan bahwa untuk bisa bekerja di China, memiliki kemampuan bahasa Mandarin sangatlah penting.

Baca Juga: Menperin Sebut Industri Agro Bisa Serap 9 Juta Tenaga Kerja

“Belajar bahasa Mandarin akan membuka peluang karier baru dengan industri China di berbagai tempat di Indonesia,” kata Qin.

Menurutnya, siswa dan mahasiswa Kemenperin yang memiliki kemampuan berbahasa Mandarin akan lebih mudah untuk bergabung dengan program magang mereka, atau mendapatkan pekerjaan penuh waktu di China.

Salah satu unit pendidikan vokasi yang aktif menjalin kerja sama adalah Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng (AK-Manufaktur Bantaeng). Kemenperin mengklaim, unit pendidikan vokasi ini memiliki tingkat penyerapan lulusan ke industri 100 persen.

AK-Manufaktur Bantaeng juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar asal Tiongkok seperti PT Indonesia Weda Bay Industrial Park dan PT New Hope Indonesia.

Kemenperin juga sedang membuka pendaftaran peserta didik baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025 hingga 31 Mei 2025. Pendaftaran bisa dilakukan melalui laman jarvis.kemenperin.go.id.

Leave a Reply