TopCareer.id – Berbagai penyakit kerap menyerang di momen peralihan musim hujan menuju kemarau atau pancaroba.
Cuaca yang tidak menentu ditambah melemahnya imunitas tubuh, membuat infeksi berbagai penyakit dan virus jadi semakin mudah.
Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Mahmud Aditya Rifqi mengatakan, musim pancaroba bisa menurunkan imun akibat perubahan suhu, kelembaban, serta debu pembawa penyakit.
Mahmud menjelaskan, terutama pada pernapasan, banyaknya debu yang mengandung bakteri, virus, dan agen penyakit lainnya berpotensi menimbulkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Apalagi dengan keadaan transisi dari musim hujan ke musim kemarau, suhu udara akan meningkat sehingga hidrasi yang cukup menjadi kunci menjaga kesehatan,” kata Mahmud, mengutip laman unair.ac.id, Senin (2/6/2025).
Karena itu, dalam kondisi perubahan musim hujan ke kemarau, penting untuk menjaga kebersihan, serta menjaga diri dari kontaminasi virus dan bakteri melalui sentuhan.
Mencuci tangan dengan sabun jadi langkah penting yang bisa membentengi diri dari paparan kuman penyakit.
Baca Juga: Obesitas Kerap Dianggap Bukan Penyakit, Kurang Spesialis Bikin Penanganan Sulit
“Bila perlu, memakai masker saat bepergian dapat menjadi salah satu tindakan preventif dalam mencegah masuknya agen penyakit melalui pernafasan,” kata Mahmud.
Tak kalah penting adalah melakukan aktivitas fisik secara rutin, khususnya olahraga. “Tidak perlu olahraga berat, yang penting teratur dan rutin sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh,” ujarnya.
Terkait pola makan, konsumsilah makanan dengan antioksidan seperti vitamin C untuk menambah imunitas tubuh. Vitamin dan mineral bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi seimbang.
Tidak lupa, perhatikan juga sumber protein sebagai komponen pembentuk tubuh.
“Porsi makan perlu diperhatikan, karbohidrat sedang saja tidak perlu terlalu banyak. Makanan tinggi lemak juga harus dibatasi karena saat daya tahan tubuh lemah dapat menimbulkan masalah kesehatan,” kata Mahmud.
“Karena itu konsep makanan seimbang dengan kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral haruslah diperhatikan,” tambahnya.
Baca Juga: Dosen UM Surabaya Jelaskan Alasan Banyak Penyakit Saat Musim Hujan
Pola makan tidak teratur dan sembarangan dalam jangka pendek bisa berujung pada food borne disease, gejala keracunan akibat makan sembarangan.
Perhatian juga konsumsi gorengan, karena dalam jangka panjang bisa berakibat pada kadar kolesterol tinggi dan risiko penyakit jantung.
Sementara bagi mahasiswa, Mahmud menyarankan untuk memperhatikan pola istirahat yang cukup dan hindari begadang. Anda juga bisa membawa botol minum sendiri untuk mencukupi kebutuhan air harian kurang lebih dua liter.
“Tentunya hal tersebut harus diikuti dengan aktivitas fisik salah satunya berjalan kaki agar metabolisme pada tubuh berjalan lancar,” pungkas Mahmud.