Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Wamen P2MI Ingin Spa Therapist Indonesia Siap Kerja di Luar Negeri

Kunjungi LPK di Bali, Wamen Christina: spa therapist Indonesia siap bersaing di pasar kerja internasional. (Dok: Kementerian P2MI)

TopCareer.id – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau Kementerian P2MI mengatakan bahwa spa therapist Indonesia punya peluang untuk bersaing secara internasional.

Hal ini dinyatakan oleh Wakil Menteri P2MI Christina Aryani saat dalam kunjungannya ke Bali pada Rabu (28/5/2025).

Christina mengatakan, kementeriannya akan fokus pada pengembangan spa therapist sebagai salah satu potensi penempatan pekerja migran di sektor hospitality.

“Berdasarkan masukan dari para dubes (duta besar) kita yang pernah saya temui, spa terapis menjadi sektor yang perlu kita seriusi,” ujarnya, dikutip dari laman resmi.

Baca Juga: Wamen P2MI: Terapis Spa Profesional Jadi Profesi Menjanjikan di Luar Negeri

Salah satu yang dilakukannya untuk mendukung upaya tersebut adalah dengan mengunjungi berbagai lembaga pelatihan kerja (LPK) yang fokus pada profesi spa terapis profesional.

Ia mengatakan, kehadirannya ke beberapa LPK tersebut bertujuan untuk melihat proses pelatihan, kurikulum, hingga penempatan lulusan akademi tersebut selesai menjalani pelatihan.

“Kita ingin mereka yang sudah menjalani pelatihan untuk juga siap bekerja di luar negeri, tidak hanya di hotel-hotel di dalam negeri saja,” kata Christina.

Christina menambahkan, mereka akan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan branding spa terapis.

Baca Juga: Nikmatnya Relaksasi Tubuh dan Pikiran dengan Spa

Apalagi, ujarnya, branding terapis spa di luar negeri selama ini masih didominasi oleh Thailand.

“Padahal Indonesia bisa juga mengambil peluang ini, diperlukan branding dan upaya yang lebih strategis dari pemerintah,” kata Christina.

Dia pun mengingatkan agar LPK-LPK di sektor hospitality menambah kurikulum bahasa special purpose, yang bisa disesuaikan dengan negara-negara penempatan.

“Penguasaan bahasa asing menjadi faktor penting dalam menjawab kebutuhan pasar kerja global, seperti Jepang dan negara-negara berbahasa Inggris,” pungkasnya.

Leave a Reply