Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleTren

Jangan Salah Pilih! Ini Ciri-Ciri Hewan Kurban Sehat menurut Pakar Unair

Ilustrasi sapi, hewan kurban. (Leopictures/Pixabay)

TopCareer.id – Jelang Iduladha, memilih hewan kurban yang sehat dan berkualitas sangatlah penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melihat apakah kambing, domba, atau sapi dalam kondisi sehat.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Emy Koestanti Sabdoningrum mengatakan, memilih hewan kurban haruslah yang sudah cukup umur dan sudah dewasa kelamin.

Pada sapi sekitar dua tahun dan kambing atau domba sekitar satu tahun, yang bisa dilihat dari dua gigi depannya sudah berganti.

“Jenis kelamin hewan kurban harus jantan dan tidak boleh dikastrasi atau pengambilan testis yang pada peternakan tertentu dilakukan agar hewan ternak cepat gemuk,” ujarnya, mengutip laman unair.ac.id, Rabu (4/6/2025).

“Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus karena ternak yang sudah mengalami kastrasi dapat dianggap cacat sehingga tidak sesuai dengan ketentuan hewan kurban yang tidak cacat,” imbuhnya.

Baca Juga: Ragam Teknik Memasak Daging Kurban yang Menggugah Selera

Secara fisik, ada beberapa ciri hewan kurban yang baik. Keempat kakinya harus dapat menapak kuat di tanah, memiliki nafsu makan yang baik, gerakan lincah, mata bersinar, bulu bersih, dan suhu tubuh normal.

Emy mengatakan, tanduk patah dianggap cacat ringan dan tidak mempengaruhi kesahihan kurban.

“Namun, jika patahnya sampai mengurangi daging atau mengganggu kondisi hewan, maka kurban tidak sah,” ujarnya.

Selain itu, ear tag pada hewan kurban tidak dianggap cacat dan tidak menghalangi keabsahan hewan kurban, melainkan penanda identitas atau vaksinasi pada hewan kurban diperbolehkan.

Secara medis, juga perlu dilakukan pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum disembelih), untuk memastikan hewan ternak bebas dari penyakit seperti (Penyakit Mulut dan Kuku).

Waspadailah ternak yang mengeluarkan air liur berlebih dan berlendir pada hidung. Mata hewan kurban juga harus jernih dan cerah. Apabila telah sesuai standar maka hewan layak disembelih.

Menurut Emy, secara perilaku hewan ternak harus cepat tanggap, misalnya saat dipegang akan menunjukkan respon terhadap lingkungan.

“Namun secara umum sebagai konsumen harus jeli dan paham karakteristik hewan kurban seperti pada jenis sapi tertentu akan terlihat lebih temperamen apabila mendapat sentuhan seperti pada jenis sapi madura,” ujar Emy.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ini Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

Selain itu, konsumen juga harus jeli saat melakukan pemeriksaan antemortem, apalagi dalam merespon isu adanya cacing parasit dan risiko penularannya pada manusia melalui hewan kurban.

Hewan kurban yang terlihat lemas dan lesu, serta bulu ternak yang menempel di tangan saat disentuh, menjadi indikasi ternak terinfeksi parasit cacing.

“Setelah disembelih apabila terdapat cacing yang ditemukan pada hewan ternak maka perlu menghubungi dokter hewan atau pengawas,” kata Emy.

Sehingga, risiko penularan cacing pada manusia lewat konsumsi kurbah khususnya jeroan atau organ dalam, dapat dicegah dan dikurangi.

Terakhir, Emy mengimbau masyarakat untuk melakukan penyembelihan secara ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

Leave a Reply