Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Kemenperin Sebut Minat Generasi Muda Kerja di Industri Makin Tinggi, Ini Buktinya

Menteri Perindustran Agus Gumiwang Kartasasmita. (Dok/Kementerian Perindustria)Menteri Perindustran Agus Gumiwang Kartasasmita. (Dok/Kementerian Perindustria)

TopCareer.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim minat generasi muda dalam bekerja di industri semakin tinggi.

Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, hal ini terlihat dari tingginya minat masyarakat untuk mendaftar di unit-unit pendidikan vokasi milik kementeriannya.

“Seluruh lulusan dari unit pendidikan vokasi Kemenperin sudah terbukti lebih dari 90 persen terserap kerja di perusahaan industri, sedangkan sisanya menjadi wirausaha industri baru atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,” kata Agus.

Mengutip siaran pers, Jumat (13/6/2025), Kemenperin menaungi 22 unit pendidikan vokasi industri yang meliputi 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Seluruh unit pendidikan di bawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Kemenperin pun melalui BPSDMI juga telah melakukan Jalur Pendaftaran Vokasi Industri (Jarvis) tahun 2025 sejak 22 April lalu.

“Hingga saat ini, total pendaftar Jarvis untuk politeknik dan akademi komunitas sebanyak 73.998 orang, naik signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 60.179 pendaftar, kata Kepala BPSDMI Masrokhan.

Baca Juga: Kemenperin: Meski Tertekan, Industri Manufaktur RI Masih Pede Tambah Pekerja

Untuk SMK vokasi industri, tahun ini sudah terjaring sebanyak 27.748 pendaftar atau lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2024 dengan pendaftar sebanyak 23.559 orang.

“Jumlah pendaftar ini masih bisa meningkat karena beberapa unit pendidikan Kemenperin masih membuka pendaftaran,” ujar Masrokhan.

Dari jumlah pendaftar tersebut, kuota penerimaan pada Jarvis 2025 mencapai 7.210 orang, sehingga animo rata-rata saat ini adalah 1:14.1 ,atau setiap 1 kuota diperebutkan oleh rata-rata 14 orang.

“Kami berharap, melalui Jarvis, akan terjaring SDM muda potensial yang akan dididik dan dilatih untuk mengisi kebutuhan sektor industri manufaktur dan menjadi akselerator pertumbuhan industri ke depannya,” kata Masrokhan.

Ia menambahkan, daya tarik masyarakat terhadap pendidikan vokasi industri Kemenperin salah satunya dipengaruhi oleh daya serap lulusan yang tinggi di industri. Masrokhan mengklaim, mayoritas lulusannya langsung bekerja setelah lulus.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Penguasaan Bahasa Mandarin ke SDM Industri RI

Di 2024, Kemenperin sudah meluluskan 3.506 mahasiswa dan 2.164 siswa dengan persentase 77,5 persen telah bekerja, 15,4 persen melanjutkan studi, dan 5,3 persen berwirausaha.

“Lulusan lainnya memasuki masa tunggu hingga maksimal enam bulan setelah lulus sampai mendapatkan pekerjaan dengan dukungan dari unit pendidikan Kemenperin,” ujar Masrokhan.

Masrokhan menambahkan, ada beberapa keunggulan menjadi mahasiswa dan siswa di unit pendidikan vokasi industri milik Kemenperin.

Mereka akan menjalani program magang langsung di industri dan mendapatkan sertifikat kompetensi, sehingga kompetensinya tidak diragukan lagi di mata perusahaan industri.

Selain itu, Kemenperin juga bekerja sama dengan berbagai negara dalam upaya pengembangan SDM industri.

“Sehingga membuka kesempatan bagi mahasiswa dan siswa kami untuk mendapatkan beasiswa internasional, magang di luar negeri, hingga mengikuti kompetisi kelas dunia,” kata Masrokhan.

Leave a Reply