TopCareer.id – Krisis ketenagakerjaan di Indonesia dinilai dapat berdampak pada employer branding perusahaan.
Employer branding adalah citra sebuah perusahaan sebagai tempat bekerja di mata karyawan saat ini dan calon karyawan.
Ben Chew, founder dan managing director Talentvis Singapura mengatakan, employer branding sangatlah penting di tengah krisis.
Hal ini karena employer brand yang kuat dan terpercaya akan tetap mampu menarik dan mempertahankan talenta terbaik, meskipun situasi sulit.
Menurut Chew, mereka melihat lanskap ketenagakerjaan di Indonesia saat ini sangat kompetitif dan tidak stabil.
PHK yang meluas di sektor manufaktur, teknologi, dan ritel telah meningkatkan angka pengangguran, terutama di kalangan anak muda.
Pencari kerja di satu sisi juga menghadapi persaingan ketat, dan banyak yang akhirnya masuk ke sektor informal atau pekerjaan dengan kualitas yang lebih rendah.
Baca Juga: Lonjakan Pengangguran Bisa Jadi Bom Waktu, Pemerintah Didorong Lakukan Ini
“PHK dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kepercayaan karyawan, moral, dan budaya perusahaan,” kata Chew melalui keterangan tertulis pada TopCareer.id, ditulis Jumat (25/7/2025).
Ia mengatakan, masalah ini sering menimbulkan rasa takut, keterlibatan yang menurun, dan tingkat turnover yang tinggi.
“Employer brand perusahaan dapat terdampak, sehingga proses perekrutan di masa depan menjadi lebih sulit,” kata Chew.
Maka dari itu, untuk membangun kembali kepercayaan, perusahaan perlu melakukan komunikasi secara transparan, menunjukkan empati, dan memberikan dukungan kepada staf yang tetap bekerja.
Ben Chew melanjutkan, perusahaan juga harus dapat menangani masalah PHK dengan bijak.
Perusahaan harus dapat menjelaskan alasan efisiensi secara jujur dan transparan, serta memberikan dukungan bagi karyawan terdampak, seperti bantuan pencarian kerja dan paket kompensasi yang adil.
Baca Juga: Talenta Terbaik Lihat Performa dan Budaya untuk Bertahan di Perusahaan
Selain itu, perlakukan semua orang dengan hormat demi menjaga kepercayaan, serta yakinkan karyawan yang tersisa di perusahaan dan menjaga semangat kerja.
“Konsisten terhadap nilai-nilai perusahaan sepanjang proses,” kata Ben Chew.
Sementara untuk membangun kredibilitas perusahaan di tengah gejolak ketenagakerjaan, Ben juga mengungkapkan beberapa hal yang dapat dilakukan.
Perusahaan harus transparan dalam komunikasi, menepati janji dan mendengarkan masukan dari karyawan, bertindak sesuai nilai-nilai perusahaan, serta bertanggung jawab atas kesalahan di masa lalu.
“Konsistensi dan kejujuran adalah kunci dalam memulihkan kepercayaan,” pungkas Ben.