TopCareer.id – Kebiasaan menunda pekerjaan atau prokrastinasi jangan terlalu sering dibiarkan agar tidak menjadi penyebab dari masalah yang lebih besar.
Melly Latifah, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University mengatakan, prokrastinasi kini juga dihadapi oleh Gen Z, yang mendominasi usia produktif.
Menurutnya, kebiasaan menunda pekerjaan dapat berdampak pada produktivitas, kesehatan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
“Masalah ini bukan sekadar soal kemalasan, tetapi lebih berkaitan dengan kesulitan dalam mengelola emosi, motivasi, serta kecemasan terhadap tugas,” kata Melly, dikutip dari ipb.ac.id, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: Pekerja Tiba-Tiba Tak Masuk di Hari Pertama Kerja, Apa Itu Career Catfishing?
Prokrastinasi pada Gen Z dipicu oleh beberapa faktor utama. Pertama adalah lingkungan digital, di mana kelompok ini sudah akrab sejak lahir.
Kedua yaitu pola asuh yang cenderung permisif, dan ketiga adalah tekanan sosial yang unik di generasi mereka.
Melly mengatakan, jika dibiarkan, kebiasaan ini malah menimbulkan siklus ketidakberdayaan yang sulit diputus, serta meningkatkan stres dan kecemasan berkepanjangan.
Karena itu, dukungan sosial dari lingkungan terdekat sangatlah diperlukan. Menurut Melly, orang tua, guru, dan teman, punya peran penting sebagai social support.
Orang tua di sini dapat menerapkan disiplin yang mengarahkan atau otoritatif. Guru di sisi lain bisa berperan dengan memberi tugas secara bertahap dan tidak mendadak.
Baca Juga: Peneliti Harvard Ungkap Cara Biar Lebih Bahagia dalam Pekerjaan
Sementara, teman sebaya dapat menjadi accountability partner atau mitra akuntabilitas yang saling mengingatkan.
Untuk Gen Z, Melly menegaskan bahwa generasi ini bukanlah pemalas dan bukan generasi yang gagal. “Anda hanya sedang berjuang melawan siklus yang sebenarnya bisa diputus,” ujarnya.
“Ingat, progres lebih penting daripada kesempurnaan. Kamu tidak sendirian. Minta dukungan dan lakukan satu hal kecil mulai hari ini,” kata Melly.
Melly menegaskan, dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, prokrastinasi pada Gen Z dapat diatasi dan dicegah agar tidak menghambat potensi di masa depan.