Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Komdigi Luncurkan AI Talent Factory di Universitas Brawijaya

Kementerian Komunikasi dan Digital meluncurkan Artificial Intelligence (AI) Talent Factory di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada Kamis (21/8/2025). (Dok: Komdigi)

TopCareer.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan Artificial Intelligence (AI) Talent Factory di Universitas Brawijaya (UB), menjadikannya kampus pertama yang digandeng kementerian tersebut.

AI Talent Factory diharapkan mampu mencetak talenta-talenta dalam bidang AI, yang mampu menciptakan solusi dan produk asli dari dalam negeri.

Menurut Rektor UB Widodo, hampir semua produk kecerdasan buatan yang dipakai masyarakat saat ini berasal dari luar negeri.

“Padahal anak-anak muda Indonesia sebenarnya mampu membuat sendiri,” ujarnya di Malang, Jawa Timur, Kamis (21/8/2025).

Karena itu, inisiatif semacam ini penting agar Indonesia tidak selamanya bergantung pada produk luar negeri.

“Dengan program ini, harapannya kita tidak hanya menggunakan produk luar, tetapi juga memanfaatkan AI buatan anak bangsa,” kata Widodo, mengutip siaran pers.

Baca Juga: PHK Melanda Pekerja Profesional, Pakar Karier LinkedIn Berikan Tips Ini

Sementara, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto menyebut, Indonesia masih kekurangan sekitar 453 ribu talenta digital.

“Kami menghitung kebutuhan talenta digital khususnya lima tahun ke depan hingga 2030. Kekurangannya mencapai sekitar 453 ribu per tahun,” kata Bonifasius.

“Paradoks ini menarik. Memang kita harus menggeser tenaga kerja dari blue collar menjadi white collar,” imbuhnya.

AI Talent Factory pun disiapkan untuk menghasilkan talenta tingkat lanjut, bukan sekadar pelatihan dasar.

“Kami justru ingin memperpanjang runway hingga ke level AI practitioner dan specialist. Meskipun jumlahnya tidak banyak, mereka akan menjadi pengungkit perubahan bagi industri AI kita,” kata Bonifasius.

Baca Juga: Alasan Green Skills Jadi Kunci Sukses Karier Masa Depan

Sementara, Kepala Pusat Pengembangan Talenta Digital Said Mirza Pahlevi menjelaskan bahwa nantinya, metode pembelajaran bakal menekankan pada kolaborasi dan penciptaan solusi nyata.

Said menyebut, sekitar 50 persen kegiatan berupa diskusi dan brainstorming yang dibimbing pakar.

“Peserta juga melakukan eksplorasi mandiri untuk menghasilkan prototipe dan portofolio. Hanya sekitar 20 persen yang berupa pembelajaran mandiri,” kata Said.

Dengan pendekatan ini, AI Talent Factory diharapkan melahirkan use case solution dan intellectual property (IP) asli Indonesia, sekaligus menjadi model pengembangan pusat-pusat talenta AI di berbagai daerah.

Leave a Reply