TopCareer.id – Forbes merilis Forbes Asia 100 to Watch 2025, daftar perusahaan kecil dan rintisan (startup) yang punya potensi untuk berkembang di kawasan Asia-Pasifik.
India jadi negara dengan perusahaan terbanyak di daftar Forbes Asia 100 to Watch 2025 dengan 18 perusahaan.
Kemudian, negara lain yang menyumbang beberapa perusahaan di daftar ini yaitu Singapura dan Jepang (masing-masing 14), China (9), Indonesia dan Korea Selatan (masing-masing 8), serta Australia (7).
Mengutip laman resminya, berikut delapan perusahaan rintisan asal Indonesia yang masuk daftar Forbes Asia 100 to Watch 2025.
BRIK
- Kategori: Industri dan manufaktur
- Tahun berdiri: 2022
- CEO: Francis Anugrah
BRIK menyediakan berbagai bahan bangunan, mulai dari semen ramah lingkungan hingga cat peredam panas.
Pelanggannya beragam, termasuk pengembang properti besar Indonesia seperti Ciputra dan Sinarmas Land, hingga pengembang kecil dan menengah.
Dengan memangkas perantara, proses pemesanan dan pengiriman bisa dipantau dengan mudah secara online.
Mei lalu, BRIK mendapatkan pendanaan Seri A sebesar USD 10 juta yang dipimpin oleh Jungle Ventures, setelah sebelumnya mengantongi USD 12 juta di tahap pra-Seri A pada 2023.
Saat ini BRIK beroperasi di Jakarta dan beberapa kota di Jawa Barat, serta sedang memperluas jangkauannya ke Bali dan Jawa Tengah.
Esensi Solusi Buana (ESB)
- Kategori: Teknologi perusahaan dan robotik
- Tahun berdiri: 2018
- CEO: gunawan Woen
ESB mengembangkan sistem point-of-sale (POS), enterprise resource planning (ERP), dan online ordering khusus industri makanan dan minuman.
Hingga kini, ESB telah digunakan oleh lebih dari 30.000 merchant, termasuk brand F&B besar seperti Starbucks dan Genki Sushi. Sebelumnya, pendiri sekaligus CEO, Gunawan Woen menjalankan perusahaan konsultan keuangan.
Perusahaan ini sudah mengumpulkan hampir USD 40 juta pendanaan, termasuk USD 29 juta di putaran Seri B pada 2022 dari investor seperti Alpha JWC Ventures.
Baca Juga: 12 Perusahaan Indonesia Masuk Forbes Global 2000 tahun 2025, Ini Daftarnya
Monit
- Kategori: Finansial
- Tahun berdiri: 2022
- CEO: Rizki Aditya
Monit membantu perusahaan mengelola keuangan dan arus kas lewat kartu debit korporat dengan visibilitas real-time terhadap pengeluaran karyawan, sekaligus mengotomatiskan laporan.
Platform manajemen biaya ini juga memproses reimburse karyawan, langganan, hingga invoice.
Beberapa klien Monit termasuk grup properti Ciputra dan perusahaan quick-commerce Astro. Juli lalu, Monit mengantongi pendanaan Seri A sebesar USD 2,5 juta yang dipimpin Cento Ventures.
Rekosistem
- Kategori: Energi dan teknologi hijau
- Tahun berdiri: 2021
- CEO: Ernest Christian Layman
Perushaaan rintisan ini menawarkan layanan manajemen sampah digital bagi individu maupun bisnis di Indonesia.
Rekosistem mengumpulkan sampah, memilah dan mendaur ulang, serta melacak seluruh prosesnya untuk membantu pelanggan mencapai target zero waste sekaligus memenuhi aturan environmental, social, and governance (ESG).
Rekosistem pada Mei lalu meraih pendanaan Seri A sebesar USD 7 juta yang dipimpin Saratoga Investama Sedaya dan K3 Ventures, sehingga total pendanaannya kini mencapai USD 12 juta.
Ringkas
- Kategori: Finansial
- Tahun berdiri: 2022
- Pendiri: Ilya Kravtsov, Leroy Pinto
Ringkas berfokus untuk membuat pembiayaan KPR (kredit pemilikan rumah) lebih efisien dan mudah diakses bagi pembeli rumah.
Lewat platform digitalnya, aplikasi KPR dapat diajukan ke banyak bank sekaligus, sementara AI Ringkas membantu proses pra-kualifikasi lewat pemeriksaan KYC dan kelayakan kredit.
Pengguna juga bisa memindahkan KPR mereka ke bank lain dengan bunga dan syarat lebih kompetitif.
Pada Mei lalu, Ringkas mengamankan pendanaan pra-Seri A sebesar USD 5,1 juta untuk meningkatkan teknologi AI, menambah tim, dan berekspansi ke Asia Tenggara.
Baca Juga: Bill Gates Keluar dari Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia
Se’Indonesia
- Kategori: Makanan dan perhotelan
- Tahun berdiri: 2022
- CEO: Rinaldi Dharma Utama
Se’Indonesia merupakan jaringan fast food yang didirikan oleh Rinaldi Dharma Utama dan Christian Wilfandio, dengan mengusung menu khas se’i, daging asap tradisional dari Indonesia timur.
Awalnya mereka meluncurkan cloud kitchen Lakuliner pada 2021 untuk melayani pesanan makanan online. Setahun kemudian, mereka melakukan rebranding menjadi Se’Indonesia dengan menu andalan beef rice bowl.
Perusahaan mengklaim saat ini mereka berhasil menjual 2 juta porsi dalam sebulan. Pada April lalu, Se’Indonesia memperoleh pendanaan Seri A USD 9,7 juta, yang dipimpin Insignia Ventures.
Pendanaan ini digunakan dengan tujuan dapat memperluas gerai luringnya menjadi 30 outlet, dari sebelumnya hanya dua di Pulau Jawa. Mereka juga mengungkapkan rencana ekspansi ke negara-negara tetangga Indonesia.
Skor Technologies
- Kategori: Keuangan
- Tahun Berdiri: 2022
- CEO: Ongki Kurniawan
Aplikasi Skorlife yang membantu masyarakat Indonesia mengelola keuangan dan skor kredit.
Pada 2024, perusahaan menggandeng dengan Bank Mayapada Internasional untuk meluncurkan Skorcard, kartu kredit yang menargetkan penetrasi kartu kredit Indonesia yang masih rendah, sekitar 6 persen dari populasi.
Pada Januari 2025, Skor Technologies meraih pendanaan pra-Seri A sebesar USD 6,2 juta yang dipimpin Argor Capital, sehingga total pendanaannya kini melebihi USD 12 juta dolar.
Torch
- Kategori: E-commerce dan ritel
- Tahun Berdiri: 2022
- CEO: Ben Wirawan
Torch menjual aksesori perjalanan terjangkau seperti tas ransel, dompet, dan tempat kartu. Produknya dijual secara online maupun melalui 14 toko ritel di seluruh Indonesia.
Tahun lalu, Torch menerima investasi dengan nilai yang tidak diungkapkan dari Init 6, perusahaan modal ventura yang didirikan oleh co-founder Bukalapak, Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono.
Dana ini akan mendukung ekspansi Torch menjadi 50 toko dan mengejar target pendapatan USD 70 juta pada 2029.
Itu tadi daftar startup Indonesia yang masuk ke daftar Forbes Asia 100 to Watch 2025.