TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut industri sawit mengalami peningkatan serapan tenaga kerja.
Dalam The 3rd IPOWU (International Palm Oil Workers United) International Meeting di Jakarta, Senin (8/9/2025), Yassierli pun menegaskan industri sawit menjadi salah satu sektor strategis dalam perekonomian negara.
“Industri kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Karena itu, penting untuk terus menjaga keseimbangan antara keberlanjutan industri dan kesejahteraan pekerja,” kata Menaker.
Ia menyebut, industri sawit juga berkontribusi terhadap devisa negara, penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan wilayah pedesaan.
Baca Juga: Menperin Sebut Industri Agro Bisa Serap 9 Juta Tenaga Kerja
Data Kementerian Pertanian mencatat, jumlah tenaga kerja yang diserap industri sawit secara umum meningkat, dari 12,5 juta orang di 2015, menjadi 16,5 juta pada 2024.
Dari 16,5 juta tenaga kerja yang terserap, 9,7 juta merupakan tenaga kerja langsung.
Angka tersebut terdiri dari 5,2 juta orang pekerja perkebunan kelapa sawit rakyat dan 4,5 juta karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit milik negara ataupun swasta.
8 juta sisanya merupakan pekerja tak langsung di bidang pengangkutan Tandan Buah Segar dan Minyak Sawit Mentah, supplier pupuk dan alat-alat perkebunan, supplier alat-alat kantor, dan kegiatan lain yang terkait perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: Menaker: Generasi Muda Sekarang Kerja Tak Cuma Cari Penghasilan
Menaker pun mengingatkan bahwa dialog sosial yang harmonis menjadi kunci bagi keberlanjutan industri sawit yang adil dan produktif.
Dia yakin, komunikasi yang konstruktif antara pengusaha dan pekerja akan membuat industri ini semakin maju, serta dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih layak dan berkelanjutan.
“Dialog sosial yang baik adalah fondasi utama untuk menciptakan dunia kerja yang lebih adil, berkelanjutan, dan produktif,” pungkas Yassierli.