TopCareer.id – Penggunaan bank digital di Indonesia mengalami peningkatan, dengan Gen Z dan Milenial jadi kelompok pengguna yang paling aktif untuk transaksi harian.
Data Bank Indonesia mencatat, per November 2024, transaksi perbankan digital tumbuh 40,1 persen (year on year). Proyeksi tren berlanjut di tahun 2025, di mana pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh sebesar 52,3 persen.
Hingga Juli 2025, Bank Indonesia sudah mencatat pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh 45,3 persen secara tahunan (YoY).
Ipsos Indonesia baru saja meluncurkan hasil survei terbaru mengenai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital.
Baca Juga: Pembayaran Melalui Dompet Digital di Indonesia Naik Hingga 92%
Survei daring dilakukan melalui Ipsos Digital Platform, dengan melibatkan pria dan wanita berusia 18–55 tahun dari berbagai wilayah di Indonesia.
Responden juga disyaratkan untuk minimal menggunakan bank digital setidaknya sekali dalam sebulan.
Tercatat bahwa faktor kemudahan dan keamanan dalam melakukan transaksi, menjadi salah satu faktor pendorong dalam melakukan transaksi digital.
Hansal Savla, Managing Director Ipsos Indonesia mengungkapkan, masyarakat kini semakin mencari layanan finansial yang aman, transparan, dan efisien.
“Fakta bahwa aplikasi bank digital kian dipilih dalam transaksi sehari-hari, memperlihatkan pentingnya kepercayaan dan kemudahan bertransaksi digital di Indonesia,” kata Hansal.
Baca Juga: Metode Paylater Makin Digemari Konsumen Saat Belanja Online
Survei juga menemukan bahwa Gen Z dan Milenial menjadi pengguna yang paling aktif, dengan rata-rata frekuensi satu sampai 10 kali aktivitas penggunaan per bulan.
Beberapa aktivitas utama yang dilakukan meliputi transfer, top-up e-wallet, pembayaran QRIS, menabung, hingga pembayaran tagihan rutin.
Temuan ini pun menegaskan bahwa layanan bank digital menjadi solusi, dalam mengatur keuangan harian secara aman, mudah, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
Menurut Hansal, bank digital tak cuma soal kemudahan bertransaksi, tapi juga soal membangun kepercayaan dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat.
“Di masa yang akan datang, kami melihat peran generasi muda akan semakin dominan dalam membentuk arah perkembangan ekosistem perbankan digital di Indonesia,” pungkasnya.
