Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

LifestyleSosok

Aktris AI Tilly Norwood Diperkenalkan, Picu Kontroversi di Hollywood

Tilly Norwood, aktris AI. (Xicoia)

TopCareer.id – Sebuah studio talenta bernama Xicoia baru-baru ini memperkenalkan aktris AI (artificial intelligence) bernama Tilly Norwood.

Aktris sekaligus teknolog Eline Van der Velden, pemilik studio itu mengungkapkan bahwa mereka sedang dalam diskusi dengan sejumlah agensi bakat, untuk mengontrak Tilly Norwood.

Hal ini diungkapkan oleh Van der Velden dalam sebuah panel di Zurich Summit beberapa waktu lalu. Saat itu, dia membahas perkembangan AI di industri hiburan bersama Verena Puhm, kepala studio Dream Lab LA milik Luma AI.

Van der Velden menjelaskan, awalnya banyak studio menolak ide AI. Namun hanya dalam hitungan bulan, sikap itu berubah.

“Saat Tilly pertama kali diluncurkan, orang bingung. Sekarang, kami sebentar lagi akan umumkan agensi yang akan mewakilinya,” ujarnya, seperti dikutip dari Deadline, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Viral karena Foto Polaroid dan Figur 3D AI, Apa Itu Nano Banana Gemini?

Xicoia merupakan turunan dari Particle6, studio produksi AI milik Van der Velden, yang fokus menciptakan, mengelola, dan memonetisasi generasi baru bintang digital hiper-realistis.

Tentu saja, kehadiran aktris AI Tilly Norwood menuai kritik dari beberapa bintang Hollywood. Apalagi soal kabar adanya agensi bakat yang tertarik merekrut karakter tersebut.

“Semoga semua aktor yang diwakili agensi tersebut mengundurkan diri. Sangat menjijikkan, melihat situasinya,” tulis aktris Melissa Barrera di media sosial.

“Sebutkan nama agennya. Saya ingin tahu siapa,” ujar aktris Kiersey Clemons.

Merespon hal ini, melalui akun Instagram-nya dan akun Tilly Norwood, Van der Velden pun mengklaim bahwa tokoh itu bukan untuk menggantikan manusia.

Baca Juga: Studi Australia Ungkap Sederet Pekerjaan yang Sulit Digusur AI

“Bagi yang marah atas terciptanya karakter AI saya, Tilly Norwood, dia bukan pengganti manusia, melainkan sebuah karya kreatif, sebuah karya seni,” ujarnya.

“Seperti bentuk seni lain sebelumnya, ia memicu percakapan, dan itu sendiri menunjukkan kekuatan kreativitas,” kata Van der Velden, mengutip Variety.

Dia menilai AI harus dilihat sebagai “kuas baru”, seperti animasi, boneka, atau CGI yang membuka peluang baru, tanpa menghapus akting langsung. Menurutnya, AI menawarkan cara lain untuk membayangkan dan membangun cerita.

“Saya sendiri seorang aktor, dan tidak ada, apalagi karakter AI, yang bisa menggantikan keterampilan atau kebahagiaan dari penampilan manusia,” imbuhnya.

Leave a Reply