TopCareer.id – Seorang pria di Jepang masih aktif bekerja sebagai petugas kebersihan, meski dirinya sudah punya penghasilan pasif 30 juta yen (sekitar Rp 3,3 miliar) per tahun.
Koichi Matsubara, seorang pria 56 tahun, bekerja dengan membersihkan area publik dan melakukan perawatan dasar di sebuah blok apartemen di Tokyo.
Menurut media Jepang The Gold Online, Matsubara bekerja secara shift empat jam dalam tiga hari sepekan.
Dikutip dari South China Morning Post, Selasa (7/10/2025), profesinya sebagai petugas kebersihan menghasilkan 100 ribu yen (sekitar Rp 11 juta) per bulan. Angka ini jauh lebih kecil dibanding rata-rata gaji di Tokyo yang mencapai 350 ribu yen.
Meski begitu, Matsubara sebenarnya punya penghasilan pasif 30 juta yen per tahun dari investasi dan bisnis sewa properti.
Baca Juga: Banyak Pekerja di Jepang Jadi Quiet Quitters, Kenapa?
Dia tumbuh besar dalam keluarga orang tua tunggal, serta harus menabung dalam waktu lama demi membeli barang-barang yang diinginkannya. “Saya selalu berharap bisa hidup dari aset saya sendiri,” kata Matsubara.
Setelah lulus SMA, Matsubara bekerja di pabrik dengan gaji bulanan 180.000 yen (Rp 19,8 juta).
Matsubara pun harus mengendalikan pengeluarannya dengan ketat dan menabung sekitar 3 juta yen selama beberapa tahun, yang dipakainya untuk membeli apartemen studio pertamanya.
“Pasar perumahan sedang mencapai titik terendah saat itu. Saya mengambil langkah untuk menghindari kekosongan dan melunasi hipotek lebih awal, secara bertahap menambah properti saya,” katanya.
Baca Juga: Kemampuan Bahasa Masih Jadi Tantangan Pekerja Migran di Jepang
Matsubara saat ini punya tujuh apartemen sewa di Tokyo dan sekitarnya, serta berinvestasi di saham dan reksa dana. Meski kaya, ia tetap hidup hemat dan sederhana.
Dia tinggal di apartemen murah, memasak sendiri, dan tidak membeli baju baru selama lebih dari satu dekade. Ia juga hanya memakai ponsel pintar biasa dan lebih suka bersepeda.
Menurut Matsubara, kerja sebagai petugas kebersihan bukan hanya tentang menghasilkan uang, namun agar dirinya tetap aktif.
“Setiap pagi, saya bangun, membersihkan, dan merapikan semuanya. Rasanya sungguh menyenangkan,” kata Matsubara.
Selain itu, dia juga menjalani hidupnya tanpa memamerkan kekayaannya. Kini, Matsubara sedang menantikan masa pensiunnya di usia 60 tahun usai bekerja selama hampir 20 tahun.
“Saya berharap memiliki kegiatan setiap hari, tetap sehat, dan berpikir untuk diri sendiri,” ujarnya.