TopCareer.id – Presiden Prabowo Subianto telah meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti untuk membenahi pembelajaran matematika di sekolah, termasuk mengenalkannya di Taman Kanak-Kanak (TK).
Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Achmad Hidayatullah mengatakan, gagasan ini punya sisi positif untuk mendorong kecintaan matematika pada anak, sehingga juga meningkatkan kemampuan siswa.
Namun, Dayat mengatakan ada hal yang perlu diperhatikan, mengingat sasaran pembelajarannya adalah anak TK.
“Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan. Saya harap matematika untuk tingkat TK tersebut jangan dimaknai sebagai simbol, angka-angka dan operasi matematika,” kata Dayat, seperti dikutip dari laman resmi UM Surabaya.
“Karena pada usia tersebut anak belum cocok memahami simbol dan operasi matematika,” ujarnya, ditulis Sabtu (26/10/2024).
Baca Juga: Prabowo Minta Mendikdasmen Perbaiki Metode Belajar Matematika
Memperkenalkan matematikan di tingkat TK, kata Dayat, bisa dimulai dengan mengajarkan siswa terhadap pola pikir matematis, seperti mengenalkan pola berpikir dengan cara kreatif.
“Matematika dapat dikenalkan melalui media dan permainan kreatif seperti mengajarkan pola warna matematika. Membandingkan ukuran benda yang lebih besar dan lebih kecil melalui benda konkret,” ujarnya.
Dia mencontohkan, guru dapat mengajarkan mana yang lebih banyak dan lebih sedikit, dengan benda-benda konkrit.
Misalnya, guru dapat membimbing siswa untuk mengenali apakah mainan yg dimiliki lebih sedikit atau lebih banyak dari mainan temannya.
“Mendorong keingintahuan siswa mengenai pola dalam matematika, kuantitas seperti besar vs kecil, banyak dan sedikit tentunya dengan dukungan benda konkrit,” kata Dayat.
“Jadi siswa akan mengenali ‘oh itu mobil-mobilan saya sepertinya terlalu besar, dan tidak bisa masuk ke toples ini,'” imbuhnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Guru, Ini 6 Peluang Karier Lulusan Matematika
Artinya, di sini mengenalkan matematika lebih pada mebmerikan siswa pada pengalaman nyata.
Menurutnya, kepercayaan diri, kompetensi, dan ketertarikan siswa pada matematika akan mengalir, ketika pengalaman baru memiliki makna, serta terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.
“Jadi yang perlu ditekankan sekali lagi, konsep matematika di TK janganlah diterjemahkan dalam bentuk mengajar angka-angka dan operasi bilangan sejak dini,” kata Dayat.
“Namun yang jauh lebih penting, pemerintah juga perlu memperhatikan kesejahteraan guru serta tidak membebani guru dengan banyak administrasi lagi,” pungkasnya.
