TopCareer.id – Sering melihat anak kecil yang berkendara tanpa helm saat naik motor, membuat Riadlul Muminin atau Ryan, membangun bisnis produksi helm anak, Hijmuku, di Surabaya.
Ryan awalnya adalah seorang teknisi smartphone, namun tertarik dengan dunia otomotif. Di 2016, ia kerap melihat anak-anak di desanya yang mengendarai motor bersama orang tuanya, namun tanpa memakai pelindung kepala.
Tak asingnya Ryan dengan dunia roda dua, ia tahu risiko yang menghantui pengendara motor, sehingga merasa miris saat tahu anak kecil di sekitarnya bepergian tanpa helm.
Usai melakukan riset kecil-kecilan tentang kebutuhan helm anak dan membuat desain yang sesuai, Ryan pun memproduksi helm anak yang tak cuma nyaman, tapi sesuai dengan standar keamanan.
“Namun, sebagai pemula dalam dunia bisnis, saya dihadapkan dengan berbagai tantangan,” kata Ryan, dikutip dari siaran pers, Senin (25/11/2024).
“Tapi, sebagai anak muda, harus sat set menghadapi apapun rintangan di depan mata. Alon-alon, sing penting kelakon (pelan-pelan, tapi pasti),” imbuhnya.
Baca Juga: Berkat AI, Pengguna E-Commerce Bisa Belanja Online Pakai Personal Shopper
Perlahan tapi pasti, bisnis helm anak Ryan terus berkembang lebih besar. Dia lalu bergabung dengan e-commerce Lazada di tahun 2019, usai menyadari potensi pasar di platform digital yang mulai berkembang.
Pada 2022, Ryan memperkenalkan jenama helmnya sendiri Joykidz. Namun ia tak puas. dirinya terdorong untuk membagikan berkah usahanya kepada masyarakat di sekitarnya.
Ryan memutuskan untuk melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar rumah produksinya, di salah satu desa di Surabaya membantu produksi helm di Hijmuku.
“The real power of emak-emak, bisa membantu produksi helm Hijmuku dengan efisien. Jadinya saya tidak lagi kesusahan memenuhi pesanan,” tambah Ryan.
Saat ini, ada lebih dari 200 keluarga yang tergabung menjadi mitra, yang membantu produksi helm Joykidz untuk toko Hijmuku dengan kapasitas produksi yang mencapai 4.000 helm setiap harinya.
“Bagi saya, berbisnis memang tidak selalu soal memperkaya diri sendiri, namun juga bagaimana kita bisa menyediakan produk yang memang berguna dan bisa sekaligus memberdayakan komunitas masyarakat di sekitar kita,” imbuhnya.
Baca Juga: Sambut Festival Belanja Online, Ini yang Harus Dilakukan Seller E-Commerce
Saat ini, Ryan dibantu lebih dari 250 karyawan dan mitra yang secara rutin diberdayakan, demi bisa tumbuh bersama.
Selain itu, Hijmuku juga kerap melakukan pelatihan dengan topik yang beragam, mulai dari manajemen waktu, efisiensi produksi, hingga dasar-dasar pemasaran digital.
Perkembangan bisnis ini juga bisa diartikan meluasnya kesadaran tentang pentingnya melindungi kepala anak dengan helm saat berkendara.
“Berkat tangan kreatif warga pula, saya bisa terus berinovasi, menghadirkan helm unik yang pasti aman dan tetap nyaman untuk seluruh keluarga,” kata Ryan.
“Mimpi saya adalah membawa brand Joykidz untuk meng-helm-kan anak-anak, tidak hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara,” pungkasnya.