Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sosok

Paus Leo XIV: Dari AS, Peru, hingga Jadi Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Dunia

Paus Leo XIV (YouTube Vatican News)

TopCareer.id – Umat Katolik dunia resmi memiliki Paus baru yaitu Paus Leo XIV, yang bernama asli Robert Francis Prevost, setelah asap putih keluar dari Kapel Sistina, Vatikan pada Kamis (8/5/2025).

“Damai beserta kalian semua,” kata Paus Leo XIV usai diumumkan pada lebih dari 100 ribu umat di Lapangan Santo Petrus, seperti dikutip dari Euronews.

“Saya berharap salam damai ini masuk ke dalam hati kalian, sampai ke keluarga kalian, dan menjangkau setiap orang, di mana pun mereka berada,” ujarnya.

Paus Leo XIV menjadi Paus pertama asal Amerika Serikat (AS). Namun, Prevost juga diketahui memiliki kewarganegaraan Peru.

Dia sudah menjadi misionaris di Peru selama bertahun-tahun, hingga terpilih sebagai pimpinan Ordo Agustinus selama dua periode berturut-turut.

Dilansir Vatican News, Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dari pasangan Louis Marius Prevost, yang berdarah Prancis dan Italia, serta Mildred Martínez, yang berdarah Spanyol.

Prevost memiliki dua saudara laki-laki yaitu Louis Martín dan John Joseph.

Baca Juga: Konklaf dan Sejarah Pemilihan Paus dalam Gereja Katolik

Prevost lalu menempuh pendidikan awal di Seminari Menengah Ordo Agustinus, lalu melanjutkan studinya ke Universitas Villanova di Pennsylvania. Di sana, dia meraih gelar Sarjana Matematika pada 1977, serta mempelajari filsafat.

Pada 1 September 1977, Prevost memasuki masa novisiat di Ordo Santo Agustinus (O.S.A.) di Saint Louis. Di 2 September 1978, ia melakukan ikrar profesi pertamanya, lalu mengikrarkan kaul kekal pada 29 Agustus 1981.

Prevost menerima pendidikan teologi di Catholic Theological Union di Chicago. Pada usia 27, dia dikirim atasannya ke Roma untuk mempelajari Hukum Kanonik di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).

Prevost ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982 di Kolese Agustinus Santo Monica oleh Uskup Agung Jean Jadot.

Dia kemudian memperoleh lisensiatnya pada tahun 1984 dan di 1985, sembari mempersiapkan disertasi doktoralnya, diutus ke misi Agustinus di Chulucanas, Piura, Peru (1985–1986).

Pada tahun 1987, ia mempertahankan disertasinya yang berjudul Peran Prior Lokal dalam Ordo Santo Agustinus.

Dia juga ditunjuk sebagai direktur panggilan dan direktur misi untuk Provinsi Agustinus “Mother of Good Counsel” di Olympia Fields, Illinois (AS).

Tahun berikutnya, Prevost bergabung dengan misi di Trujillo, Peru, sebagai direktur proyek formasi bersama bagi calon imam Agustinus dari vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurímac.

Selama 11 tahun, dia mengemban beberapa jabatan yaitu prior komunitas (1988–1992), direktur formasi (1988–1998), dan pembimbing anggota yang telah mengikrarkan kaul (1992–1998).

Baca Juga: Kunjungi Indonesia, Ini Profil Paus Fransiskus

Di Keuskupan Agung Trujillo, dia menjabat sebagai vikaris yudisial (1989–1998) dan dosen Hukum Kanonik, Patristik, serta Teologi Moral di Seminari Tinggi “San Carlos y San Marcelo.”

Ia juga dipercaya menangani pelayanan pastoral di komunitas Our Lady Mother of the Church, yang kemudian menjadi Paroki Santa Rita (1988–1999), serta menjadi administrator paroki Our Lady of Monserrat dari 1992 hingga 1999.

Tahun 1999, Prevost terpilih sebagai Prior Provinsial untuk Provinsi Agustinus “Mother of Good Counsel” di Chicago.

Dua setengah tahun kemudian, Kapitel Jenderal Ordo Agustinus memilihnya sebagai Prior Jenderal, lalu mengukuhkannya kembali pada 2007 untuk masa jabatan kedua.

Tahun 2013, Prevost kembali ke Chicago dan menjabat sebagai direktur formasi di Biara Santo Agustinus, penasehat utama, serta vikaris provinsial.

Pada 2 November 2014, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Chiclayo di Peru, sekaligus memberinya gelar Uskup Tituler Sufar.

Prevost memiliki moto episkopal yaitu In Illo uno unum, kutipan dari khotbah Santo Agustinus atas Mazmur 127, yang menjelaskan bahwa “meskipun kita umat Kristiani adalah banyak, dalam satu Kristus kita adalah satu.”

Di 26 September 2015, dia diangkat sebagai Uskup Chiclayo oleh Paus Fransiskus.

Lalu pada 2018, Prevost terpilih sebagai wakil presiden kedua Konferensi Waligereja Peru, di mana dia juga menjadi anggota Dewan Ekonomi dan ketua Komisi untuk Kebudayaan dan Pendidikan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Sosok Sederhana yang Pernah Kunjungi Indonesia

Tahun 2019, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus (13 Juli 2019), dan pada tahun 2020 sebagai anggota Kongregasi untuk Para Uskup (21 November).

Pada 15 April 2020, ia ditunjuk sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Callao di Peru.

30 Januari 2025, Paus Fransiskus memanggil Prevost ke Roma untuk menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, serta mengangkatnya menjadi Uskup Agung.

Paus Fransiskus lalu mengangkatnya sebagai Kardinal dalam Konsistori pada 30 September 2024, dan memberinya Diakonat Santa Monica. Ia resmi mengambil alih gereja tituler itu pada 28 Januari 2024.

Ketika Paus Fransiskus dirawat inap di rumah sakit “Gemelli”, Prevost memimpin doa rosario untuk kesehatan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada 3 Maret 2025.

Paus Leo XIV sendiri dikenal memiliki pendekatan moderat dan pastoral, serta sejalan dengan banyak pandangan pendahulunya, Paus Fransiskus.

Leave a Reply