Topcareer.id – Meja kerja bersih mungkin menunjukkan profesionalitas, tapi tak selamanya itu mendukung cara kamu berkreasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa jika meja kantormu berantakan, bisa jadi kamu orang yang jenius.
Menurut sebuah penelitian University of Minnesota, sebuah meja yang bersih dan rapi cenderung menunjukkan bahwa para pekerja ini selalu melakukan apa yang diharapkan. Dalam hal ini, ia juga akan menyumbangkan sejumlah uang untuk amal ketika diberi pilihan, dan memilih untuk ngemil apel yang sehat daripada permen batang renyah.
Kamu dapat melihat teori ini dalam praktik di antara lingkungan yang tenang dan steril seperti ruang tunggu dokter.
Tetapi sebuah meja yang berantakan, menurut penelitian, jauh dari kekacauan yang tidak berguna. Ketika diminta untuk melakukan brainstorming kegunaan baru untuk produk lama, pekerja di ruang yang tidak teratur secara konsisten menghasilkan lebih banyak ide inovatif dan kreatif daripada rekan terorganisir mereka.
Sederhananya: kreativitas mencintai kekacauan. Dan kreativitas adalah ciri khas sebagian besar genius, menurut Arif Dalvi, MD, MBA, dari Palm Beach Neuroscience Institute. Memiliki meja yang berantakan adalah salah satu tanda bahwa kamu lebih pintar dari yang kamu kira.
Sebagai permulaan, lihatlah meja yang berantakan di Einstein, bersama dengan tumpukan studi kreativitas lainnya.
Sebagai contoh, para peneliti di University of British Columbia menemukan tingkat rata-rata suara di sebuah kedai kopi yang ramai — 70 desibel — cukup mengalihkan perhatianmu untuk menenangkan sensor internal dan membuka jalan bagi pemikiran yang lebih abstrak (kamu benar-benar lebih kreatif di warung kopi).
Mekanisme serupa bisa berlaku ketika dihadapkan dengan “suara latar” visual dari meja yang berantakan. Semua sampah di pinggiran memberi sesuatu di pikiranmu untuk diproses secara halus tanpa terlalu terganggu. Itu berpotensi memberikan lebih banyak ruang bagi pikiran aneh untuk merayap keluar.
“Kita semua dihadapkan pada berbagai jenis pengaturan, seperti di ruang kantor kita, rumah kita, mobil kita, bahkan di internet,” rekan penulis penelitian, Kathleen Vohs menyimpulkan.
“Apakah kamu suka kerapihan lingkungan atau tidak, itu akan berpengaruh padamu dan penelitian kami menunjukkan itu.”