Topcareer.id – Saat sebagian besar orang isolasi dirinya di rumah, kerja di rumah, bahkan melakukan olahraga di rumah, bosan sudah pasti menghampiri. Namun tak demikian dengan sejumlah ada orang kaya yang menghabiskan waktu isolasi mereka di bunker canggih atau pulau-pulau pribadi untuk melarikan diri dari virus corona.
Rising S Company, yang memproduksi bunker dan tempat perlindungan bom, telah melihat peningkatan bisnis empat kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut CEO Clyde Scott.
Sementara bisnisnya berbasis di Amerika Serikat, Scott mengatakan dia telah menerima telepon dari seluruh dunia, termasuk negara-negara yang belum pernah dia tanyakan sebelumnya, seperti Kroasia. Dia mengatakan rata-rata biaya model yang dilihat kliennya saat ini adalah USD150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar.
Baca Juga: Terminal 2 Bandara Changi Singapura Ditutup 18 Bulan
Larry Hall, pemilik pembuat bunker lain yang berbasis di AS, Survival Condo, mengatakan ia juga melihat lonjakan permintaan karena wabah itu, karena banyak yang mengatakan virus corona membuat mereka membeli unit lebih dari prioritas.
“Kami biasanya harus melakukan beberapa tingkat upaya penjualan untuk membuat orang datang ke sini untuk tur dan sekarang klien tampaknya memiliki urgensi untuk minat mereka,” katanya kepada CNBC melalui email.
Menurut Hall, permintaan datang dari Timur Tengah, Inggris, Jepang dan Prancis, penjualannya sampai saat ini adalah untuk klien Amerika yang bekerja di berbagai profesi, termasuk dokter dan insinyur. Bayangkan, harga unit berkisar USD500.000 hingga USD2,4 juta (Rp 8 miliar – Rp38,4 miliar) dan termasuk fasilitas seperti kolam renang indoor, gym, dan bahkan dinding panjat tebing.
Pulau pribadi
Sementara itu ada pula orang kaya yang mencari ruang yang lebih terbuka. Untuk menjaga jarak antara mereka dan virus, mereka mengambil pulau terpencil.
Baca juga: Penerbangan Sepi Karena Corona, Maskapai Potong Gaji Karyawan
“Pulau Pribadi Gladden, tak jauh dari pantai Belize di Karibia, sangat populer karena memungkinkan privasi lengkap,” jelas Chris Krolow, CEO pasar penjualan dan persewaan Kepulauan Private.
Staf tinggal di pulau kecil yang dekat dengan private island dan akan menyalakan lampu merah di pulau yang lebih besar sebagai sinyal untuk memberi tahu tamu ketika mereka datang.
“Ini mungkin tempat teraman di planet ini bagi siapa pun yang ingin bersembunyi dari virus mengerikan ini karena jaraknya 20 mil dari daratan.” kata Krolow. Biaya menginapnya USD2.950 (sekitar Rp47,2 juta) per malam untuk dua orang saat menyewa seluruh pulau.
Baca juga: Wabah Corona, Maskapai Penerbangan Dunia Bingung Parkir Pesawat
Tempat populer lainnya di Karibia adalah Pulau Biru di Bahama dengan landasan pacu pribadi, yang menurut Krolow menarik minat orang-orang dengan jet pribadi tetapi tidak ke mana-mana karena pembatasan perjalanan.
Sebidang tanah seluas 700 hektar membutuhkan biaya sekitar USD70 juta untuk dibeli. Krolow mengatakan dia juga telah menerima banyak telepon pekan lalu dari orang-orang di kapal pesiar, mereka benar-benar mengelilingi pulau-pulau berusaha menemukan tempat yang aman untuk pergi dan bersedia membayar mahal.
