Topcareer.id – Pandemi Covid-19 memaksa semua orang untuk tinggal dan beraktivitas di rumah, mulai dari bekerja hingga ke masalah pendidikan.
Dulu, sekolah online mungkin pernah dianggap sebagai opsi terakhir. Tetapi sekarang, strategi ini satu-satunya pilihan, dan mungkin juga di masa depan.
Dalam temuan terbaru Cornell University mengenai kursus STEM (sains, teknologi, teknik, matematika) online. para peneliti menemukan bahwa kursus online tidak hanya membuat siswa belajar secara efisien, tetapi kelas seperti itu juga jauh lebih murah bagi universitas atau sekolah.
Pada titik tertentu, biaya yang lebih rendah untuk institusi juga berarti harga pendaftaran yang lebih rendah untuk siswa.
Studi
Lebih dari 300 siswa Rusia dilacak untuk penelitian ini. Bahkan sebelum virus corona muncul, banyak universitas Rusia telah mengikuti kursus online karena kurangnya sumber daya manusia.
“Permintaan akan pendidikan tinggi melonjak dalam ekonomi digital yang kita hidupi sekarang, tetapi harga pendidikan perguruan tinggi melonjak dan kita tidak memiliki cukup banyak orang untuk mengajarkan kursus ini, terutama di daerah pedesaan,” jelas rekan penulis studi ini, Rene Kizilcec, asisten profesor ilmu informasi di Cornell University, dikutip dari The Ladders.
“Studi baru ini menawarkan bukti terbaik yang menunjukkan bahwa pembelajaran online dapat memberikan hasil pembelajaran yang sama seperti yang biasa kita lakukan, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah,” kata dia.
Diperkirakan, kursus online menghabiskan biaya universitas 80% lebih rendah per siswa daripada kelas tradisional tatap muka. Bahkan kursus yang dibagi 50% online dan 50% di kelas, masih 20% lebih murah untuk memfasilitasi per siswa.
Penemuan ini sangat relevan untuk kursus bidang STEM. Keterampilan yang kompleks ini sangat diminati oleh tenaga kerja di seluruh dunia.
Rintangan kursus STEM
Salah satu rintangan terbesar dalam menghasilkan lebih banyak kursus STEM di perguruan tinggi adalah kurangnya profesor yang berkualifikasi. Itu sebabnya banyak negara (Cina, India, Rusia) telah menciptakan platform pendidikan online nasional.
Portal-portal ini memungkinkan universitas-universitas top untuk membuat kursus STEM online yang dapat dimasukkan institusi lain ke dalam kurikulum mereka dengan harga tertentu.
“Platform pendidikan online memiliki potensi besar untuk memperluas akses ke pendidikan STEM berkualitas di seluruh dunia,” komentar Igor Chirikov, peneliti utama proyek tersebut.
“Mereka juga bisa memperkuat ketahanan pengajaran perguruan tinggi ketika tatap muka langsung bukan merupakan pilihan, seperti saat ini, ketika sebagian besar universitas ditutup untuk mengurangi wabah Covid-19.”
Edito: Feby Ferdian