Topcareer.id – Produk-produk Indonesia dinilai masih memiliki peluang dalam peningkatan ekspor dan memasuki pasar baru di negara lain yang belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Makanan olahan masih berpeluang besar di pasar global. Kami akan terus mencari terobosan baru untuk meningkatkan ekspor makanan olahan dan diharapkan dapat mendorongkinerja ekspor nonmigas,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dalam keterangannya, Rabu (17/6/2020).
Untuk itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan, secara aktif melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor produk pangan olahan dengan maksimal.
Salah satunya melalui pertemuan virtual dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbkdari kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (17/6).
Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Bakal Capai USD133 Miliar di 2025
“Dengan informasi yang didapatkan secara langsung dari para eksportir, kami bisa mendalami hambatan-hambatan yang dihadapi di lapangan dan menjadikannya sebagai dasar penyusunan kebijakan dan pengelolaan informasi pasar untuk melayani pelaku usaha di meja bantuan (help desk) ekspor di Kementerian Perdagangan,” kata Kasan.
Kasan menyampaikan, para perwakilan perdagangan di luar negeri, yaitu Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional, antara lain dengan mencarikan buyer dan distributor di negara bersangkutan serta membantu branding merek lokal yang sudah mengglobal.
Para perwakilan perdagangan juga harus mengetahui produk yang dibawa para distributor sehingga dapat disesuaikan dengan pasar ekspornya berdasarkan permintaan dan pemetaan pasar.
Baca juga: Survei: Akibat Pandemi, Masyarakat Indonesia Lebih Suka Pembayaran Nontunai
Kasan juga menegaskan, Kemendag akan terus melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, juga dengan menyelenggarakan pelatihan ekspor secara virtual dan peningkatan pelayanan informasi ekspor.
“Kami berharap pelaku usaha tetap optimis terus menggenjot ekspor makanan olahan Indonesia,”jelas Kasan.
Pada periode Januari-April 2020, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus sebesar USD 2,2miliar. Capaian kinerja perdagangan ini cukup menggembirakan di tengah pandemi.
Sementara itu, untuk produk makanan olahan, pada periode Januari–April 2020, Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 1,32 miliar atau meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. *
Editor: Ade Irwansyah