Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Penjualan iPhone di China Menurun pada Mei 2020

Apple merilis update iOS 15.4 di mana fiturnya termasuk kemampuan membuka kunci iPhone meski pengguna sedang menggunakan masker.Foto ilustrasi

Topcareer.id – Penjualan iPhone di China turun pada Mei 2020. Hal ini menunjukkan tanda-tanda melemah setelah Apple mendapati rebound awal ketika bisnis China buka kembali saat wabah virus corona mereda.

Tetapi bidang bisnis lain tumbuh, termasuk pengeluaran untuk App Store perusahaan, yang dapat menunjukkan ketahanan terhadap raksasa teknologi A.S. di salah satu pasar terbesarnya.

Dikutip dari CNBC, Apple menjual 3,6 juta iPhone di China pada bulan Mei, turun dari 3,9 juta pada bulan April, menurut CINNO Research yang berbasis di Shanghai. Itu jatuh 7,7% dibandingkan April, tetapi lebih tinggi dari 3,05 juta iPhone yang terjual pada Mei 2019.

Ini kontras dengan kenaikan 160% bulan ke bulan pada April, di mana Apple mendapat keuntungan dari permintaan terpendam di China dan melihat rebound ketika negara itu membuka kembali ekonominya menyusul penutupan selama beberapa minggu awal tahun ini.

Baca juga: Apple Lacak Semua iPhone yang Dicuri dari Toko

Penjualan untuk iPhone di China turun 60% YoY di Februari tahun ini. Apple terpaksa menutup toko selama beberapa minggu karena pihak berwenang berusaha membendung penyebaran Covid-19. Pada pertengahan Maret, semua toko di China telah dibuka kembali.

Sementara itu, apa yang disebut pengiriman sell-in iPhone mencapai lebih dari 2 juta pada bulan Mei, manjadi perkiraan awal oleh perusahaan riset lain, IDC. Itu sekitar 25% jatuh month on month, Will Wong, manajer penelitian di IDC, mengatakan kepada CNBC.

Sell-in mengacu pada jumlah iPhone yang dijual Apple ke mitra ritelnya di China dan dapat digunakan sebagai ukuran untuk permintaan di masa depan.

Secara keseluruhan pengiriman smartphone di China turun hampir 20% month on month di bulan Mei, menurut data dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT), sebuah lembaga think tank yang didukung negara China.

Baca juga: Apple Permudah Unlock FaceID iPhone Saat Pengguna Pakai Masker

Apple merilis iPhone SE generasi kedua pada pertengahan April yang mulai dijual di China akhir bulan itu. Ini yang termurah dari jajaran iPhone dan membantu meningkatkan pengiriman pada bulan April ketika Apple membawa perangkat ke tangan retailer.

Tetapi perusahaan belum merilis perangkat baru pada bulan Mei, yang sebagian dapat menjelaskan penurunan pengiriman. Wong memperingatkan itu juga bisa menjadi tanda permintaan yang lemah.

“Alasan utama (penjualan drop) adalah karena sentimen konsumen yang rendah karena masalah pekerjaan, karena perlambatan ekonomi, yang telah menurunkan sentimen konsumen,” kata Wong.

Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa Apple memperluas jaringan pengecernya ke kota-kota China yang lebih kecil, meskipun ada hambatan ekonomi makro. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply