Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Kesehatan Mental Pekerja Kantoran Lebih Baik? Ini Kata Studi

Peran engineer paling dicari di 3 negara.Ilustrasi

Topcareer.id – Orang-orang yang kerja kantoran, biasanya akan lebih khawatir kalau mereka punya segudang masalah kesehatan di tubuh karena duduk untuk waktu yang lama, 8 jam sehari, 5 hari per minggu. Tapi, studi berkata lain.

Menurut penelitian dari Universitas Cambridge, orang-orang yang bekerja di lingkungan kerja yang tidak memerlukan banyak aktivitas fisik (seperti pekerja kantor) berada pada risiko lebih rendah terkena penurunan mental/kognisi yang buruk di kemudian hari daripada individu yang bekerja di bidang yang lebih menuntut secara fisik.

Dikutip dari The Ladders, meskipun masih merupakan ide bagus bagi pekerja kantoran untuk bangkit dan meregangkan kaki mereka setidaknya satu kali per jam, penelitian ini menunjukkan bahwa pekerjaan kantoran tidak semuanya buruk dalam hal hasil kesehatan jangka panjang.

Baca juga: Terlalu Lama Menahan Emosi Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan dan Penyakit Mental

“Mantra yang sering digunakan ‘apa yang baik untuk jantung, baik untuk otak’ masuk akal, tetapi bukti tentang apa yang perlu kita lakukan sebagai individu dapat membingungkan,” kata Shabina Hayat dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer di Universitas Cambridge, dalam rilis.

Secara keseluruhan, kelompok yang terdiri dari 8.500 peserta (laki-laki dan perempuan) mengambil bagian dalam penelitian ini, semuanya dari berbagai latar belakang sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Pada awal penelitian, semua peserta berusia antara 40 dan 79 tahun.

Setiap peserta mengisi survei yang menanyakan tentang tingkat aktivitas fisik mereka, baik di waktu luang maupun di tempat kerja. Pemeriksaan kesehatan fisik juga dilakukan.  Kemudian, setelah rata-rata 12 tahun, setiap peserta diminta untuk mengunjungi tim peneliti sekali lagi dan menjalani serangkaian tes kognisi.

Baca juga: Daftar Gangguan Mental yang Disebabkan oleh Karantina

Analisis selanjutnya dari semua data yang dikumpulkan mengungkapkan beberapa temuan. Sebagai permulaan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan kualifikasi kerja sedikit atau bahkan tidak ada, kemungkinan lebih besar untuk bekerja secara fisik, tetapi cenderung kurang berolahraga di waktu luang mereka.

Kesimpulan studi yang paling penting mungkin adalah bahwa, terlepas dari tingkat pendidikan seseorang, pekerjaan kantoran dikaitkan dengan risiko rendahnya kognisi yang buruk di kemudian hari.

Peserta yang bekerja di pekerjaan kasar hampir tiga kali lebih mungkin mengalami penurunan mental dibandingkan dengan pekerja kantoran.

“Analisis kami menunjukkan bahwa hubungan antara aktivitas fisik dan kognitif tidak langsung. Sementara aktivitas fisik teratur memiliki manfaat yang cukup besar untuk perlindungan terhadap banyak penyakit kronis, faktor-faktor lain dapat memengaruhi pengaruhnya terhadap kognisi buruk di masa depan,” jelas Hayat.

“Orang-orang yang memiliki pekerjaan kurang aktif – biasanya pekerja kantor- tampil lebih baik dalam tes kognitif terlepas dari pendidikan mereka. Ini menunjukkan bahwa karena pekerjaan kantor cenderung lebih menantang secara mental daripada pekerjaan manual, mereka mungkin menawarkan perlindungan terhadap penurunan kognitif.” *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply