Topcareer.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melakukan kerja sama dengan Huwaei Indonesia untuk mengembangkan transformasi digital perguruan tinggi dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing global.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam mengatakan dalam penandatangan perjanjian kerja sama, Jumat (24/7/2020), proses pembelajaran pendidikan tinggi yang selama ini dilakukan secara konvensional dalam kelas akan diadaptasi ke arah digitalisasi.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 dalam jangka pendek dan transformasi perguruan tinggi dalam jangka panjang.
Nizam menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan banyak talenta digital di masa depan. Kebutuhan ini guna menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang menguasai bidang Information of Technology (IoT), Big Data, Cloud Computing, dan Artificial Intellingence.
Baca Juga: Kemendikbud Buka Pendaftaran Seleksi Calon Guru Penggerak
“Kerja sama dengan Huawei Indonesia merupakan salah satu upaya meningkatkan SDM bidang teknologi informasi yang berdaya saing dan mampu menjawab kebutuhan industri,” kata dia, dalam pers rilis,
Ruang lingkup kerja sama Ditjen Dikti dengan Huawei Indonesia antara lain terkait penerapan platform e-Learning, pelatihan TIK, kompetisi TIK, program magang mahasiswa, dan pengembangan ekosistem cloud dan Artificial Intelligence melalui penelitian bersama dengan Huawei. Kerja sama ini berlangsung selama dua tahun.
Tahun ini 200 perguruan tinggi ditargetkan dapat mengimplementasikan platform E-Learning dari Huawei. Tahun depan, baru diterapkan LMS gratis Teacher selama satu tahun.
“Selama 20 tahun hadir di Indonesia, Huawei telah berkontribusi melalui teknologi dan solusi TIK guna mendukung pembangunan di semua sektor, termasuk pendidikan,” kata Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken.
Ia menambahkan, MoU ini sejalan dengan kampanye global Huawei #TECH4ALL yang bertujuan mendukung keberlangsungan proses pendidikan termasuk di saat pandemi serta untuk meningkatkan inklusi teknologi digital.
“Huawei juga terus berupaya menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah dinamika situasi global melalui pendayagunaan teknologi,” ujar Qijian Ken.**(RW)