Topcareer.id – Hingga 16 September 2020, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 254,4 triliun atau 36,6% dari pagu sebesar Rp 695,2 triliun. Penyerapan belanja PEN makin terakselerasi tumbuh 27,3% secara bulanan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (APBN KiTa) secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Menkeu menyebut bahwa terjadi akselerasi penyerapan anggaran PEN secara terus-menerus sejak Agustus hingga September ini, ketika seluruh kementerian/lembaga (K/L) diminta untuk terus meningkatkan kemampuan penyerapan anggaran untuk mendukung PEN.
Realisasi anggaran kesehatan sudah mencapai Rp 18,45 triliun (naik dari Rp 4,48 triliun). Realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 134,45 triliun (naik Rp 21,51 triliun).
Kemudian realisasi anggaran sektoral K/L dan Pemda sudah terbelanjakan sebesar Rp 20,53 triliun (naik Rp 6,78 triliun). Realisasi untuk insentif usaha sebesar Rp 22,23 triliun (naik Rp 3,38 triliun). Dan anggaran pada dukungan UMKM sudah terealisasi sebesar Rp 58,74 triliun (naik Rp 6,66 triliun).
“Kita akan terus melakukan monitoring ketat dan detail, serta memberikan masukan pada Kementerian/Lembaga apabila kita lihat ada pos-pos yang memang tidak bergerak sesuai dengan perencanaan, sehingga terus bisa membantu masyarakat dan dunia usaha sesuai yang dianggarkan dan direncanakan,” tegas Menkeu.
Kementerian Keuangan akan menghitung dan mencermati kondisi APBN, terutama tekanan terhadap sisi penerimaan pajak yang berdampak pada defisit APBN, dan peningkatan belanja terutama untuk cluster perlindungan sosial dan kesehatan.**(Feb)