Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Ilmuwan Jepang Temukan Mesin Perekam Mimpi

Topcareer.id – Di masa depan mimpi kamu tidak akan lagi menjadi sesuatu yang pribadi. Kamu akan bisa bagikan ke siapapun untuk memperlihatkan mimpimu dalam tidur.

Ilmuwan Jepang telah belajar bagaimana menafsirkan apa yang diimpikan seseorang dalam tidurnya dengan mengukur aktivitas otak saat sedang tidur.

Data ini kemudian dimasukkan ke dalam algoritme yang merekonstruksi mimpi sehingga dapat diputar ulang untuk disaksikan kembali saat sudah bangun, menurut jurnal Science.

Baca Juga: Studi: Orang Depresi, Alami Mimpi 3 Kali Lebih Banyak

Dengan kata lain, para ilmuwan telah menemukan semacam mesin pembaca mimpi. Jika ini berhasil dikembangkan, kamu tidak perlu khawatir akan melupakan apa yang kamu mimpikan saat tidur. Kamu bisa menyaksikannya kembali setelah bangun.

Bagaimana cara kerjanya
Terobosan luar biasa ini menggunakan ide yang cukup jelas. Bahwa ketika kamu memvisualisasikan jenis objek tertentu dalam pikiranmu, otak kamu akan menghasilkan pola saraf yang konsisten yang kemudian dapat dikorelasikan dengan apa yang divisualisasikan.

Misalnya, ketika kamu membayangkan sebuah kursi, otak kamu akan bekerja dalam pola yang muncul setiap kali kursi divisualisasikan. Algoritme kemudian dapat digunakan untuk mengikat data dari pemindaian otak ke gambar berkorelasi yang sesuai. Dan voila! Impian kamu bisa dibangun kembali.

Sejauh ini penelitiannya masih belum sempurna, peneliti hanya mengklaim mendapatkan mimpi dengan benar sekitar 60 persen sepanjang waktu, tetapi ini masih merupakan hal yang luar biasa bagi dunia sains ilmu pikiran.

Metodologi studi
Subjek pertama-tama diminta untuk menghubungkan diri mereka ke mesin electroencephalography (EEG), lalu tertidur di dalam mesin fMRI. Ilmuwan menggunakan pembacaan EEG untuk mengidentifikasi kapan subjek mulai memasuki fase bermimpi. Subjek kemudian segera bangun dan diminta untuk mengingat apa yang mereka impikan. Proses ini diulangi hampir 200 kali untuk setiap subjek yang diuji coba.

Belakangan, para ilmuwan mengolah data ini dan menemukan bahwa jenis objek umum tertentu dari mimpi subjek dapat dikorelasikan dengan pola otak seperti yang dicatat oleh pemindaian fMRI.

Mereka kemudian menggunakan mesin pencari internet untuk mencari gambar yang secara kasar cocok dengan objek dari mimpi subjek, dan memasukkan semua informasi ini ke dalam algoritma pembelajaran yang menyempurnakan model tersebut lebih jauh.

Algoritme itu kemudian dapat menggunakan data dari pemindaian fMRI pemimpi untuk mengumpulkan video dari gambar internet, yang pada dasarnya membuat film primitif untuk setiap mimpi.

Sekali lagi, penelitian ini masih dalam tahap yang belum sempurna. Peneliti mengklaim bahwa prediksi mesin masih lebih baik daripada menduga-duga atau memaksa mengingat-ingat kembali suatu mimpi. Seiring waktu, teknologi akan meningkat seiring pembelajaran algoritme.

Penelitian ini tujuan akhirnya untuk merevolusi bagaimana mimpi bisa ditafsirkan dan dipahami. Ilmuwan bahkan dapat memperoleh petunjuk berharga tentang fungsi misterius dari mimpi.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply