Topcareer.id – Varian baru virus corona yang diyakini berasal dari Spanyol telah menyebar ke seluruh Eropa dan sekarang menyumbang sebagian besar kasus baru yang dilaporkan di beberapa negara di eropa, menurut temuan sebuah studi baru mengutip laman CNBC.
Penelitian yang diterbitkan pada hari Kamis (29/10) namun belum ditinjau oleh rekan sejawat ini merinci bagaimana tim ilmuwan internasional telah memantau secara dekat virus corona melalui mutasi genetiknya.
Setiap varian virus corona memiliki tanda genetiknya sendiri, yang berarti dapat ditelusuri kembali ke tempat pertama kali muncul.
Dikatakan varian baru penyakit, diidentifikasi sebagai 20A.EU1 oleh peneliti dari Swiss dan Spanyol, pertama kali diamati di Spanyol pada bulan Juni 2020. Varian baru ini telah direkam di Spanyol pada frekuensi di atas 40% sejak Juli 2020, kata studi tersebut.
Baca Juga: Studi Temukan Fakta Baru, Virus Corona Bertahan di Tangan Selama 9 Jam
Di tempat lain, varian baru virus corona telah meningkat menjadi 70% di Swiss, Irlandia, dan Inggris pada September lalu. Itu juga ditemukan di Norwegia dan Latvia.
Para peneliti dari studi tersebut mengatakan mereka tidak memiliki bukti langsung yang menunjukkan varian baru virus menyebar lebih cepat daripada mutasi lain, meskipun frekuensi meningkat di beberapa negara.
Peneliti juga mengatakan saat ini tidak ada data untuk menilai tingkat keparahan penyakit, dan meski 20A.EU1 dominan di beberapa negara, virus itu terus beredar di seluruh Eropa.
Penulis penelitian terdiri dari para peneliti dari Universitas Basel, Institut Biomedis Valencia, dan Universitas Valencia.**(RW)