Topcareer.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat suatu alat yang diklaim dapat mendeteksi keberadaan virus corona dalam tubuh manusia.
Uniknya, alat yang diberi nama i-nose c-19 ini bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat ketiak seseorang.
“Jadi bau keringat akan diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian diklasifikasikan menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan,” ujar Guru besar ITS, Prof Riyanarto Sarno dalam pres rilis yang diterima Topcareer.id, Kamis (21/1/2021).
Alat ini digadang-gadang memiliki kelebihan dibandingkan pendeteksi covid lainnya seperti kecepatan. Di mana sampling dan proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-nose c-19 ini.
Baca juga: Pascavaksinasi, Komnas KIPI Sebut Ada 30 Laporan Ini Dari Penerima Vaksin
“i-nose c-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC), sehingga pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19 ini. Alat ini juga didukung cloud computing sehingga dapat terintegrasi dengan publik, pasien, dokter, rumah sakit maupun laboratorium,” tambahnya.
Bahkan menurut Prof Riyanarto, tidak dibutuhkan keahlian khusus dalam menggunakan i-nose c-19 ini.
“Scanner ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan perangkat pengaman yang lebih sederhana yakni hanya sarung tangan dan masker sebagai perlindungan dasar,” tegasnya.
Dalam implementasinya, hasil pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 3,5 menit dan sertifikat elektronik yang menyatakan hasil tes positif atau negatif dari yang bersangkutan akan segera dikirimkan melalui pesan daring sesegera mungkin.**(Feb)
