Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Covid-19

Wajib Tahu! Ini Beda Efikasi dengan Efektivitas Vaksin

Ilustrasi Vaksin. Dok/Pixabay

Topcareer.id – Penggunaan vaksin untuk program vaksinasi akan memperhatikan tingkat efikasi dari vaksin tersebut. Namun, beda istilah efikasi ini dengan tingkat efektivitas vaksin yang kadang malah diartikan sama.

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof. Moh. Hakimi, memberikan penjelasan apa perbedaan antara efikasi dan efektivitas vaksin.

Ia menerangkan, efikasi atau daya guna adalah hasil yang didapat dalam pengujian, pada kondisi yang ideal di mana semua faktor dikendalikan.

Sementara, efektivitas dilihat dari penerapan vaksin dalam kondisi nyata ketika program vaksinasi diterapkan kepada masyarakat sehingga angka efektivitas vaksin akan lebih rendah dari efikasinya.

“Dalam uji klinis tentang vaksin dosisnya tepat, penyimpanan terjamin, dan ketaatan pasien juga terjaga sehingga kondisinya ideal. Kalau sudah menjadi program ceritanya bisa lain, kalau vaksin dibawa ke puskesmas misalnya, dengan cara pemberian tidak standar akibatnya hasil guna menjadi berkurang,” jelas dia, mengutip rilis berita UGM, Jumat (22/1/2021).

Ia melanjutkan, efikasi dapat dihitung dari angka kejadian dari kelompok yang tidak diberi vaksin dikurangi angka kejadian dari kelompok yang diberi vaksin, dibagi angka kejadian dari yang tidak diberi vaksin.

Baca juga: Mau Olahraga Di GBK Selama PPKM? Baca Aturan Ini Dulu

“Jadi, yang tidak diberi vaksin itu sebagai pembanding, sebagai refference category,” imbuhnya.

Ia memaparkan model health belief bahwa kesediaan seseorang dilibatkan dalam kegiatan promosi kesehatan dipengaruhi di antaranya oleh persepsi keseriusan masalah yang dihadapi, persepsi kerentanan, persepsi manfaat dan hambatan, dan persepsi ancaman.

Hal tersebut juga dipengaruhi oleh modiying variable yang terdiri dari variabel demografi seperti kelas sosial, gender, dan usia, serta karakteristik psikologis seperti kepribadian dan peer group pressure.

Berkaitan dengan program vaksinasi, salah satu strategi yang menurutnya perlu dilakukan adalah memberikan penjelasan terkait keseriusan dari COVID-19 dan dampaknya, serta manfaat yang didapatkan dengan vaksinasi.

“Orang akan mau divaksin kalau dia bisa melihat bahwa manfaatnya itu besar,” kata Hakimi.**(Feb)

Leave a Reply