Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Awas, Banyak Hacker Sisipkan Malware di Game PC Gratisan

Ilustrasi peretas luncurkan serangan ransomware.

Topcareer.id – Menurut penelitian yang diterbitkan oleh perusahaan keamanan Avast, penjahat dunia maya melakukan “mining malware” karena mereka ingin menjadi kaya di crypto.

Avast mengatakan, malware yang disebut “Crackonosh” disembunyikan di versi gratis game seperti NBA 2K19, Grand Theft Auto V, Far Cry 5, The Sims 4 dan Jurassic World Evolution, yang tersedia untuk diunduh di situs torrent.

Setelah diinstal, Crackonosh diam-diam menggunakan kekuatan pemrosesan komputer yang menambang cryptocurrency untuk para peretas (hackers).

Malware tersebut telah digunakan untuk menghasilkan mata uang kripto senilai $2 juta yang dikenal sebagai monero setidaknya sejak Juni 2018, menurut Avast.

Peneliti Avast Daniel Benes mengatakan bahwa pengguna yang terinfeksi mungkin memperhatikan bahwa komputer mereka melambat atau memburuk karena penggunaan yang berlebihan, sementara tagihan listrik mereka mungkin juga lebih tinggi dari biasanya.

“Dibutuhkan semua sumber daya yang dimiliki komputer sehingga komputer tidak responsif,” katanya, dikutip dari CNBC.

Sekitar 220.000 pengguna telah terinfeksi di seluruh dunia dan 800 perangkat terinfeksi setiap hari, menurut Benes.

Namun, Avast hanya mendeteksi software berbahaya pada perangkat yang menginstal antivirusnya sehingga jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Baca juga: Untuk Kali Pertama, Badan Antariksa Eropa Akan Pekerjakan Astronot Disabilitas

Brasil, India, dan Filipina termasuk di antara negara-negara yang terkena dampak terburuk, sementara Amerika Serikat juga mengalami banyak kasus.

Para peneliti mengatakan Crackonosh mengambil beberapa langkah untuk mencoba melindungi dirinya sendiri setelah diinstal termasuk menonaktifkan Pembaruan Windows dan menghapus perangkat lunak keamanan.

Mengenai dari mana malware itu berasal, Avast percaya bahwa pembuatnya mungkin orang Ceko, karena Crackonosh berarti “roh gunung” dalam cerita rakyat Ceko.

Avast menemukan malware tersebut setelah pelanggan melaporkan antivirus perusahaan hilang dari sistem mereka, mengutip salah satu contoh posting pengguna di Reddit. Perusahaan itu mengatakan telah menyelidiki laporan ini.

“Ringkasnya, Crackonosh menunjukkan risiko dalam mengunduh software yang cracked dan menunjukkan bahwa itu sangat menguntungkan bagi penyerang,” tulis Benes.

“Poin yang diambil dari ini adalah tidak ada sesuatu yang benar-benar gratis. Ketika kamu mencoba mencuri perangkat lunak, kemungkinan besar seseorang juga sedang mencoba mencuri dari kamu,” tambahnya.**(Feb)

Leave a Reply