Topcareer.id – Negara bagian New South Wales (NSW), Australia pada hari Kamis (8/7) melaporkan kenaikan harian terbesar dalam kasus COVID-19.
Lonjakan kasus didapat secara lokal ketika para pejabat berjuang untuk membasmi varian Delta yang sangat menular.
Lonjakan kasus setelah dua minggu Lockdown di Sydney justru meningkatkan jumlah kasus, dan ini bisa memperpanjang lockdown.
Pejabat menyalahkan kunjungan keluarga ilegal dari para penduduk sehingga menyebabkan peningkatan infeksi yang berkelanjutan.
Mengingat peluncuran vaksinasi Australia yang lambat, Perdana Menteri negara bagian NSW Gladys Berejiklian meminta penduduk untuk tidak mengunjungi rumah keluarga atau kerabat.
Alasannya jelas, karena sifat strain Delta yang sangat mudah menular.
“Sangat penting bagi kita semua untuk tetap berada di jalur dan mengikuti saran kesehatan untuk memberi kita kesempatan terbaik untuk keluar dari penguncian ini pada waktu yang tepat,” kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney.
Lockdown yang ketat telah berlaku di negara bagian NSW dan ibu kotanya Sydney sejak 26 Juni lalu.
Ditanya apakah itu mungkin diperpanjang melampaui tanggal akhir yang direncanakan 16 Juli, Berejiklian mengatakan akan menjadi “asumsi yang tidak realistis” untuk mengendalikan varian Delta di tengah tingkat vaksinasi yang rendah dan orang-orang yang melanggar aturan jarak sosial.
Kepolisian negara bagian akan mengerahkan 100 petugas tambahan di barat daya Sydney, mulai Jumat (9/7) untuk penduduk mengenakan masker dan tidak melanggar pembatasan COVID-19.
“Jelas kami masih memiliki banyak anggota masyarakat yang tidak patuh,” kata Wakil Komisaris Mal Lanyon dalam konferensi pers.
Lanyon menambahkan pasa polisi yang berjaga mulai sekarang kehadirannya akan lebih terlihat di banyak titik.
Baca juga: Perangi Delta, Lebih dari 10 Juta Warga Australia dalam Kondisi Lockdown
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintah federal akan memastikan dukungan ekonomi yang memadai untuk seluruh warganya jika lockdown diperpanjang.
“Saya tahu orang-orang mulai lelah … menjadi frustrasi. Ini adalah virus yang sedang kita hadapi, dan virus ini cenderung menetapkan aturannya sendiri,” kata Morrison.
Australia sebetulnya jauh lebih baik daripada banyak negara maju lainnya dalam menjaga angka COVID-19 tetap rendah.
Dengan hanya di bawah 30.900 kasus dan 910 kematian, namun peluncuran vaksinasi yang lambat di negara itu telah menghilangkan sebagian dari kesuksesan ini.**(RW)