Topcareer.id – Turki, merupakan salah satu negara yang unik di dunia. Wilayahnya terbagi dua bagian yakni Eropa dan Asia.
Jika kamu ingin pergi liburan ke Turki, pahami dulu kebudayaan negara unik tersebut.
Terkadang muncul pertanyaan dari traveler yang ingin berkunjung ke sana, “apakah ada perbedaan budaya antara Turki Eropa dengan Turki Asia?”
Mengutip dari World Atlas, 95 persen daratan Turki berada di Asia, sedangkan sisanya di Eropa.
Daratan Turki yang berada di Asia yaitu bagian Anatolia atau Asia kecil yang merupakan semenanjung luas antara Asia dan Eropa.
Wilayah ini penuh perbukitan dan pegunungan dengan iklim campuran, subur, dan semi kering.
Sementara wilayah Thrace di Semenanjung Balkan terletak di Eropa Tenggara. Thrace mewakili sisi barat Istanbul sampai ke perbatasan Bulgaria dan Yunani.
Eropa vs Asia
Turki terkenal sebagai tempat bertemunya timur dengan barat, baik secara fisik maupun budaya.
Bagian Turki di Eropa terasa sangat berbeda dari apa yang orang Turki sebut sebagai “sisi Asia” atau “sisi Anatolia.”
Ini tidak mengejutkan. 65% dari Istanbul terletak di Eropa dan Istanbul adalah kota terkemuka Turki, pusat kehidupan ekonominya dan menerima 30% dari pariwisata Turki.
Untuk sebagian besar dari 2.500 tahun terakhir, pesisir Turki di sisi Asia telah secara genetik, budaya, dan komersial, menyatu dengan pesisir Yunani.
Timur vs Barat
Di sisi Asia, ada perbedaan budaya yang besar antara timur dan barat.
Saat kamu mendatangi Anatolia Tengah, Timur dan Tenggara, kehidupan umumnya lebih miskin, tanahnya kurang subur, penduduknya tradisionalis dan budaya umumnya lebih Islami.
Makanannya pun berbeda, hingga cara berpakaiannya juga berbeda, dan cara hidup mereka jelas berbeda dengan barat.
Bahkan, dalam beberapa hal, daerah-daerah di Turki Timur ini terasa lebih seperti berada di Iran, Irak, dan Suriah daripada di Istanbul.
Baca juga: Eropa Bakal Luncurkan Sertifikat Perjalanan Covid-19, Mudahkan Traveling
Tradisional vs modern
Perbedaan ‘Timur vs Barat’ adalah perbedaan ‘tradisional vs modern.’ Namun perpecahan ini dapat dilihat di seluruh negeri, tidak hanya di timur. Bahkan di tempat kosmopolitan seperti Izmir, kamu akan menemukan banyak tradisionalis.
Beberapa perbedaan budaya yang terlihat di permukaan seperti gaya berpakaian, pria berkumis dan sebagainya.
Jika masuk lebih dalam lagi, perbedaan budaya mereka sering dibingkai sebagai masalah kebebasan pribadi.
Sebagai contoh, sebuah debat nasional meletus pada tahun 2013 silam tentang apakah siswa laki-laki dan perempuan yang belum menikah boleh diizinkan untuk tinggal bersama di asrama sekolah.
Seperti di kebanyakan negara, orang tua cenderung lebih tradisionalis, tetapi kamu juga bisa menemukan orang muda yang menganut nilai-nilai tradisional umum.
Orang Turki, secara historis sebenarnya sangat menerima perbedaan kultur.
Misalnya, orang tua menerima musik masa kini dan fashion pakaian kaum muda. Sementara itu kaum muda menghormati tradisi para orang tua.
Tetapi jika kamu ke Turki untuk tinggal atau melakukan pekerjaan, kamu perlu menyadari masalah perbedaan budaya di sana dan mencari tahu hal yang mungkin berdampak pada bisnis atau pekerjaan kamu.**(Feb)