Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Kemnaker Pepet Negara yang Jadi Tujuan Favorit Para Pekerja Migran

Topcareer.id – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan tengah berupaya melakukan negosiasi dengan negara-negara yang dianggap menjadi tujuan favorit para Pekerja Migran Indonesia (PMI) bekerja.

Hal ini mengingat banyaknya negara yang mengambil langkah untuk menutup sementara akses keluar masuknya orang, demi mencegah penyebaran virus corona.

“Tidak dipungkiri terdapat kebijakan negara penerima yang untuk sementara menutup masuknya Pekerja Migran Indonesia ke negara tersebut. Tapi Kementerian Ketenagakerjaan terus mengadakan komunikasi, penjajakan, dan kerja sama untuk dapat membuka peluang penempatan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Sebelumnya, pemerintah juga berhasil membuka akses penempatan PMI ke Hong Kong pada tanggal 30 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: Siap-siap 7.300 Pekerja Migran Bakal Dipulangkan ke Indonesia

Tentunya hal ini melalui rangkaian negosiasi oleh Perwakilan RI dan koordinasi lintas kementerian/lembaga terkait penyiapan mekanisme teknis untuk pemenuhan persyaratan yang diminta Pemerintah Hong Kong.

“Upaya juga telah dan terus dilakukan Pemerintah dengan otoritas Taiwan. Pemerintah terus melakukan persiapan-persiapan untuk meyakinkan keseriusan Indonesia dalam pengelolaan proses persiapan untuk meminimalkan risiko terinfeksi Covid-19,” tambahnya.

Bekerja baik di dalam maupun di luar negeri menurut Menaker adalah hak dan pilihan setiap tenaga kerja. Oleh sebab itu, pemerintah dalam hal ini berkewajiban untuk memfasilitasinya, baik melalui layanan-layanan maupun pengaturan atau tata kelola pelaksanaan penempatan pekerja migran Indonesia.

“Pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam melindungi kepentingan CPMI atau PMI beserta keluarganya dalam rangka mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak dalam keseluruhan kegiatan baik sebelum bekerja, selama bekerja maupun setelah bekerja,” pungkasnya.**(Feb)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply