Topcareer.id – Penelitian oleh para ilmuwan Afrika Selatan menunjukkan bahwa infeksi Omicron meningkatkan kekebalan penetralisir terhadap varian Delta dari virus corona.
Studi, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemukan bahwa orang yang terinfeksi Omicron, terutama mereka yang divaksinasi, mengembangkan kekebalan yang ditingkatkan terhadap varian Delta.
Analisis tersebut mengikutkan 33 orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan.
Sementara penulis menemukan bahwa netralisasi Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah penerimaan, mereka juga menemukan bahwa ada peningkatan 4,4 kali lipat netralisasi virus Delta.
“Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat mengakibatkan penurunan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut,” kata para ilmuwan, dikutip dari laman Reuters, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: Austria Ikut Rekomendasikan Suntikan Booster COVID-19 Keempat
Alex Sigal, seorang profesor di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan, mengatakan di Twitter pada Senin (27/12/2021) bahwa jika Omicron kurang patogen seperti yang terlihat dari pengalaman Afrika Selatan, “ini akan membantu mendorong Delta keluar”.
Menurut sebuah penelitian di Afrika Selatan sebelumnya, ada pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi varian virus corona Omicron dibandingkan dengan varian Delta, meskipun penulis mengatakan beberapa di antaranya mungkin karena kekebalan populasi yang tinggi.
Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada bulan November, telah menyebar ke seluruh dunia dan mengancam akan membanjiri rumah sakit dan mengganggu rencana perjalanan pada minggu liburan ini.
