Topcareer.id – Penelitian yang dilakukan SEEK di Australia menunjukkan bahwa lebih dari setengah (54%) karyawan mengatakan perusahaan mereka menawarkan kerja secara hybrid.
Namun, lebih dari sepertiga (35%) mengatakan bahwa perusahaan tidak menawarkan dukungan apa pun untuk beralih ke pekerjaan hybrid.
Persentase ini cukup tinggi karena ada sejumlah kekhawatiran yang mungkin dirasakan oleh manajer. Lalu, bagaimana cara menepisnya? Simak daftarnya berikut ini.
Baca juga: Kerja Full Time Jarak Jauh atau Hybrid, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
Manajer yakin kamu tidak produktif di luar kantor
Jelaskan bagaimana kamu akan bisa mempertahankan produktivitas yang sama selama pandemi, dan berikan contoh tugas tertentu.
Yakinkan manajer bahwa kamu akan siap untuk pekerjaan baru atau pembaruan rutin sepanjang minggu, sama seperti ketika kamu berada di kantor.
Manajer berpikir kamu akan banyak gangguan di rumah
Karyawan umumnya lebih produktif di rumah karena ada lebih sedikit gangguan. Ini dapat membantu untuk menunjukkan produktivitas kamu kepada manajer.
Manajer khawatir tentang dampak pada budaya tim
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah (52%) manajer khawatir tentang budaya tim mereka sebagai hasil dari kerja hybrid.
Teknologi menawarkan banyak peluang untuk terhubung dengan tim. Kamu bahkan dapat menyarankan ide untuk kegiatan tim mingguan.
Manajer lebih suka pertemuan tim tatap muka
Kamu bisa menawarkan untuk bekerja di kantor pada hari yang sama dengan para pemangku kepentingan atau ketika rapat tim dijadwalkan.
Hal ini bisa kamu jadikan sebagai prioritas koneksi tatap muka. Fleksibilitas dengan hari kerja dari rumah bisa membantu mengatasi tantangan ini.