Topcareer.id – Google mencatat rekor dengan menjadi pembayar denda terbanyak sepanjang sejarah, baru-baru ini perusahaan harus membayar $85 juta atau sekitar Rp1,3 triliun ke negara bagian Arizona, AS.
Pembayaran denda ini guna menyelesaikan gugatan yang mengklaim perusahaan tersebut melacak perangkat Android pengguna secara ilegal, Jaksa Agung Arizona, Mark Brnovich mengumumkan Selasa (4/10).
Brnovich juga mengatakan penyelesaian denda ini merupakan pembayaran terbesar per kapita yang pernah dilakukan oleh Google dalam gugatan penipuan konsumen.
“Saya bangga mengumumkan penyelesaian bersejarah kami senilai $85 juta terhadap Google untuk praktik penipuan dan tidak adil yang digunakan untuk mendapatkan data lokasi pengguna,” tweet Brnovich.
Brnovich mengajukan gugatan terhadap Google pada tahun 2020, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut menggunakan praktik yang tidak adil dan menipu untuk mendapatkan data lokasi pengguna.
Gugatan itu muncul dua tahun setelah Associated Press melaporkan bahwa Google melacak data lokasi pengguna, bahkan ketika pelanggan secara eksplisit mengatakan kepada Google untuk berhenti.
Baca juga: Korsel Denda Google Rp 2,5 T karena Memblokir Kustomisasi Android
Ini adalah gugatan terbaru yang diselesaikan Google di luar pengadilan.
Google sebelumnya menyelesaikan gugatan diskriminasi gender pada bulan Juni sebesar $118 juta.
Pernah juga menyelesaikan gugatan class action yang mengklaim bahwa Google melanggar Undang-Undang Privasi Informasi Biometrik di Illinois pada bulan Mei sebesar $100 juta.**(Feb)
