Topcareer.id – Twitter Inc mengalami pemadaman besar-besaran secara global pada hari Rabu (28/12), hal ini membuat puluhan ribu pengguna di seluruh dunia tidak dapat mengakses platform media sosial terpopuler itu atau menggunakan fitur utamanya selama beberapa jam sebelum layanan kembali online.
Insiden itu adalah gangguan layanan luas pertama yang terlihat di situs media sosial itu sejak miliarder Elon Musk mengambil alih Twitter sebagai CEO pada akhir Oktober 2022.
Downdetector, situs web yang melacak pemadaman melalui berbagai sumber termasuk laporan pengguna, menunjukkan lebih dari 10.000 pengguna yang terpengaruh dari Amerika Serikat, sekitar 2.500 dari Jepang, dan sekitar 2.500 dari Inggris pada puncak gangguan.
Sebagian besar laporan berasal dari pengguna yang menyatakan bahwa mereka menghadapi masalah teknis saat mengakses jejaring sosial melalui browser web.
Musk men-tweet alasan Twitter down pada hari Rabu bahwa “perubahan arsitektur server backend yang signifikan” telah diluncurkan dan bahwa “Twitter seharusnya terasa lebih cepat”, tetapi postingannya tidak merujuk pada waktu pemadaman yang dilaporkan oleh pengguna.
Selama pemadaman, beberapa pengguna mengatakan mereka tidak dapat masuk ke akun Twitter mereka melalui desktop atau laptop.
Baca juga: Twitter Pulihkan Fitur Pencegahan Bunuh Diri Setelah Sempat Menghapusnya
Sejumlah kecil pengguna mengatakan masalah ini juga memengaruhi aplikasi dan fitur seluler, termasuk notifikasi.
Beberapa upaya untuk masuk ke Twitter dari desktop memunculkan pesan kesalahan yang mengatakan: “Something went wrong, but don’t fret — it’s not your fault. Let’s try again..”
Musk mentweet bahwa dia masih bisa menggunakan layanan ini.
“Works for me,” tulis Musk, menanggapi seorang pengguna yang bertanya apakah Twitter rusak.
Ribuan pengguna Twitter juga pernah terkena pemadaman global pada Februari dan Juli 2022, sebelum pengambilalihan Musk.**(Feb)
